25

212 17 5
                                    

Flashback on

Sebenarnya keluarga Vino adalah keluarga yang cukup harmonis dari papah, mamah, dan Nadila sangat supportif untuk mendukung apa yang mereka lakukan selagi itu benar dan tidak merugikan orang banyak.

Ibu Vino bernama Shania junianatha, dia adalah seorang desainer pakaian terkenal yang sudah membuat desain baju sampai masuk ke Paris Fashion week. Ya menang itu pencapaian yang cukup baik untuk seorang desainer yang berawal dari iseng menggambar sebuah baju untuk seseorang dan itu membuatnya memiliki motivasi untuk membuat pakaian yang berkelas.

Siapakah orang yang pertama kali digambarkan dan dibuatkan baju dari Shania? Benar dia adalah papahnya Vino atau Sandy Aryan, dia adalah seorang arsitek persis dengan Vino dan Vino menjadi arsitek berasal dari papahnya yang suka membuat gedung-gedung tinggi dan itu membuat Vino termotivasi.

Selain menjadi arsitek, Sandy juga adalah seorang penyanyi bisa dibilang tidak terlalu terkenal namun banyak orang yang menyukai suaranya termasuk Shania itu sendiri.

Awal mereka kenal juga terbilang tidak biasa dan juga tidak mengenakkan, dulu sebelum Sandy lulus kuliah dua sering bernyanyi di beberapa kafe dekat kampusnya dan itu juga menjadi penghasilan dia untuk uang jajan tambahan dari ortu atau kakek Vino.

Dan pada suatu hari ada seorang wanita datang sendiri membawa beberapa buku dan laptop duduk di pojokan kafe tempat Sandy akan bernyanyi, dan pada saat Sandy akan duduk di tempat biasanya ternyata tempat yang wanita duduki itu adalah tempat biasa Sandy.

"Mohon maaf mba saya sudah pesan tempat ini" ucap Sandy pada wanita yang duduk di mejanya

"Tapi disini tadi ngga ada tulisan reservasi" balas wanita itu yang memang disana tidak ada tanda bahwa tempatnya duduk sekarang sudah dipesan

"Iya mba tempat ini khusus untuk saya" ucap Sandy yang sedikit menekan nadanya

"Mana ada mas, ini tempat umum" balas wanita itu yang juga menekankan nada bicaranya

"Haduhh" akhirnya Sandy memanggil pelayan disana dan berusaha memberitahu pada wanita yang sedang duduk disana.

"Mohon maaf mba tempat ini sudah masnya pesan" ucap pelayan disana

"Tapi tadi pas saya duduk ngga ada tulisan reservasi" balas wanita itu yang membela dirinya

"Iya mba mohon maaf sekali tapi memang tempat duduk yang duduki sekarang sudah di pesan" ucap pelayan yang masih memberitahu wanita itu

"Udah deh udah gpp, mbanya duduk disini aja saya ngalah" ucap Sandy yang tidak ingin ada keributan dan juga tidak ingin ambil pusing dengan perdebatan itu

Akhirnya Sandy mengalah dan duduk di meja sebelah tempat dia biasa duduk disana, sebenarnya Sandy merasa tidak nyaman karena tempat duduknya yang sekarang cukup sering orang kesana-kemari dan itu tidak disukainya.

Beberapa saat kemudian ada seorang wanita berjalan menuju Sandy yang sedang meminum minumannya, dan itu temannya.

"Ehh san" sapa teman Sandy dari pintu masuk

"Akhirnya Lo Dateng juga ke, lama amat" balas Sandy menyapa temannya

"Sorry nih tadi hp gw mati sama macet parah banget" ucap temannya bersalaman dengan Sandy dan duduk di depannya

"Iya deh iya gw maklumi, makanya lebih awal lagi biar ngga macet" balas Sandy yang memaklumi itu

"Ya namanya juga kebetulan san"

With You [END]Where stories live. Discover now