Vino masuk ke dalam rumah Shani dan menuju ke ruang tamu, niatnya dia ingin bersantai di teras rumah Shani sambil menikmati hijaunya tumbuhan di teras. Namun pada saat sampai di ruang tamu, dia melihat Kinan sedang menonton TV.
"Hehehe maaf pak saya jarang nonton TV jadi ngga tau" ucap Vino sambil mengelus tengkuknya
"Iya deh gpp sini duduk kebetulan bapak ambil minumnya 2"
Vino akhirnya duduk di sebelah Kinan menonton pertandingan badminton. Disaat mereka sedang nonton asik menonton, Shani datang dari lantai 2 dengan langkah hentakan dan wajah cemberutnya menghampiri Vino.
"Bapak ikut aku" paksa Shani sambil menarik tangan Vino
"Loh Vino mau dibawa kemana ci?" Tanya Kinan yang bingung dengan anaknya
"Papah jangan ikut campur ini urusan Cici sama pak Vino" ucap Shani sambil memberikan tatapan tajam pada Kinan
"Jangan mulai deh pah, mood aku lagi berantakan kalo papah macem-macem Cici rusak PS nya papah" ancam Shani
"Hehehe iya ci bercanda"
Shani langsung menarik Vino cukup kencang sampai hampir tersungkur dan membawanya menuju lantai atas tempat mereka bersantai tadi. Setelah sampai Shani langsung melepaskan genggamannya yang cukup kencang itu sampai menimbulkan bekas di tangan Vino
"Kenapa Shan kok kamu bawa saya kesini?" Tanya Vino yang kebingungan dengan Shani sambil memegang tangannya yang ditarik paksa oleh Shani
"Maksud bapak apa nyium saya?" Tanya Shani dengan nada tinggi
"Kan kamu pacar saya jadi gpp dong" ucap Vino dengan santainya
"Tapi kan saya belum bilang mau apa ngga" ucap Shani yang memelankan nada bicaranya karena malu
"Saya tau pasti kamu mau" ucap Vino sambil menoel hidung Shani