NAILA [On Going]

Part 33

Hai guys i'm back 🤗

Sorry ya kalau misal di Cerita ini terdapat kata-kata kasar, yang membuat kalian jadi kurang
nyaman 🙏🏼

Kalian bijak saja sebagai pembaca, yang mana yang harus di tiru, mana yang tidak boleh di tiru. Oke 👌🏻

Thanks ☺️

Setelah Azzam pergi, Naila menangis sesenggukan di dalam dekapan Bundanya. Reza tidak tinggal diam, ia langsung menyusul Azzam sebelum ketinggalan jejak.

" Bunda Abang kemana "

" Abang gak akan jauh dari sini sayang, kamu tenang ya "

" Bun, maafin Alice ya "

" Kamu gak salah sayang, jangan menyalahkan diri kamu sendiri ya "

" Kita berdoa sama-sama, semoga tidak terjadi apa-apa sama Azzam " Tutur Farrah.

" Aamiin "

****

Azzam POV

Di lain tempat, Azzam sedang berdiri memandangi Danau yang tenang. Ia memilih Danau untuk menjernihkan pikirannya.

" Ternyata ini alasan kamu menjauh dari aku. Ini alasan kamu, setiap ketemu aku selalu menghindar apalagi untuk bertemu dengan Bunda. Kenapa gak bilang dari awal Kalau kamu sudah Nikah, apalagi sama Mas Reza " ucap Azzam.

" Kamu gak inget sama janji kita dulu. Kamu kan yang janji, kalau setelah kita lulus nanti, kita akan menjalin hubungan ke tahap serius. Tapi, kenapa kamu yang mengingkari Janji itu Alice "

" Apa aku tidak boleh, merasakan kebahagiaan lagi seperti saat dulu bersamamu. Aku hanya punya Bunda, Naila juga kamu Alice "

" Kenapa? Kenapa kamu memilih Mas Reza di banding aku. Apa karena aku terlalu sibuk dengan kuliah aku? Apa karena kita jarang berkomunikasi, bahkan terakhir kita saling mengirim kabar 3 tahun yang lalu. Setelah kita menyelesaikan semester 1 di kampus masing-masing "

" Tunggu, bukannya Mas Reza Nikahnya sama mba Oliv ya? Kenapa bisa sama Alice? ARGHH!! Kenapa aku ada di posisi ini sih "

" Tapi, kemana mba Oliv sekarang, kenapa tadi tidak terlihat? "

" Apa iya, mba Oliv sama Mas Reza berpisah? Gak mungkin, terakhir ketemu aja saat mba Oliv melahirkan Maura. Ini aneh, Sangat aneh. Apa aku harus kembali ke rumah, dan mendengarkan penjelasan dari Mas Reza? "

" Tapi, ARGHH!! Aku bingung " Azzam mengacak-acak rambutnya, frustasi.

****