●ANGKASA 13 ✅️

Începe de la început
                                    

"Yakin sama anak geng motor? Bukannya gimana-gimana, cuma lo bisa aja nantinya kelemahan di geng itu." ,ucap Langit.

"Belum tentu juga gue sama Angkasa. Takdir Tuhan ngak ada yang tau." ,balas Raraa.

"Kita lucu ya Raa? Dulu gue yang minta lo buat memperbaiki diri di orang baru lo. Sekarang? Lo udah mau punya orang baru. Gue yang ngak rela." ,Langit menghela nafas singkat.

"Manusia memang gitu, mereka cepat dalam mengucapkan suatu hal tanpa tau resiko dari ucapannya itu." ,ucap Raraa.

*****

"RYANNN!!!" ,teriakkan Angkasa menggema hingga Ryan yang sedang rebahan santai reflek terjatuh.

Brughh

"Awwsshh." ,ringis Ryan.

Angkasa datang dengan muka merah padam.
"Ryann!!", teriak Angkasa lagi.

"Apa sih Vann ahh! Gue lagi rebahan juga." ,kesal Ryan.

"Charger gue mana? Lo pakaikan? Itu charger baru ya Yan. Yang lama udah lo rusakkin, masak yang baru mau lo rusakkin juga." ,ucap Angkasa.

"Elah, ga sengaja jatuh juga. Tuh di atas meja. Berisik aja lo!" ,semprot Ryan.

"Iiihh gemes gue sama lo." ,ucap Angkasa mencubit mulut Ryan.

Baru saja Ryan akan membalas Angkasa. Melisa, mama Ryan dan Angkasa datang dengan membawa sebuah sapu.

"Bisa diem ngakk sihh!! Udah malam lho anak-anak mama yang gantengg. Mau mama lempar pake sapu hah??"  ,galak Melisa.

Angkasa berjalan mendekati Melisa.
"Ryan maa." ,adu Angkasa memeluk Melisa.

"Ngakk maa. Rayvan maa." ,adu Ryan pula ikut memeluk Melisa.

Melisa menghela nafas lelah. Inilah yang selalu terjadi jika keduanya sudah bertengkar. Mereka akan selalu mengadu bersamaan.

Tingg tongg

Suara bel rumah berbunyi, membuat Angkasa dan Ryan melepaskan pelukannya pada Melisa.

"Siapa maa, malam-malam kesini? Papa pulang?" ,tanya Angkasa.

"Papa pulang lusa." ,ucap Melisa yang dibalas oh ria oleh Angkasa dan Ryan.

"Maaf bukk, itu ada ibu Diana di ruang tamu." ,ucap bi Sum pembantu rumah Ataxaria.

"Ohh iya makasi bi. Ayo ikut mama ke ruang tamu." ,ucap Melisa menarik kedua anaknya ke ruang tamu.

Angkasa dan Ryan yang ditarik Melisa hanya pasrah mengikuti. Mata Angkasa membulat saat melihat Raraa berada dirumahnya.

Angkasa tak mimpi bukan?

Angkasa mengikuti langkah Melisa hingga benar yang ia lihat adalah Raraa.
"Ini Ryan, ini Rayvan. Kamu masih ingetkan Na?" ,ucap Melisa heboh.

Angkasa dan Ryan menyalimi tangan Diana. Kedua ibuk-ibuk ini. Sibuk bercerita panjang lebar. Mereka lupa dengan Raraa dan Angkasa yang hanya menyaksikan, sedari tadi.

Ryan sudah menyeret Natan untuk keluar dari tadi. Diana tak datang hanya dengan Raraa tapi juga dengan Natan.

"Bosan bangett. Mana ponsel ketinggalan diatas." ,gumam Angkasa.

"Kasiann. Nih lo mau main?" ,ucap Raraa memperlihatkan ponselnya pada Angkasa.

"Itu game apa? Hijau-hijau gitu." ,ucap Angkasa.

"Zombie tsunami." ,ucap Raraa.

"Gabut amat Raa, sampai punya game kek gitu." ,ucap Angkasa.

"Biar ga bosan lah. Lo mau coba?" ,tanya Raraa.

"Ga deh, gue liat lo main aja keknya lo udah pro." ,ucap Angkasa.

"Main kek gini masa dibilang pro." ,kekeh Raraa.

Angkasa meletakkan dagunya dibahu Raraa, sibuk memperhatikan Raraa bermain. Game simple yang hanya meloncat-loncat saja.

"Gue ngantuk Raa." ,lirih Angkasa.

"Tidur Saa." ,ucap Raraa.

"Disini ya. Nyaman." ,ucap Angkasa.

"Ya." ,balas Raraa.

Angkasa memejamkan matanya perlahan, hingga akhirnya Angkasa benar-benar tertidur dibahu Raraa.

Raraa merasakan nafas Angkasa yang beraturan itu menerpa kulitnya. Raraa tersenyum sesaat kembali melanjutkan gamenya.

*****

Segini dulu

See you Angkasa to next

851 word

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum