[30] The Only Perfect One

8.2K 542 49
                                    

Trigger Warning!

⚠️ mention of self-harm and cutting

and mature!🔞

「 "I won't hesitate to say that you're the only perfect one to me." 」

MALAM ini shift kerjaku selesai lebih awal. Mengingat besok adalah hari libur, senyum antusias mengiringi langkah ringanku terlebih melihat ponselku baru saja menerterakan pesan singkat yang segera kubalas.

Pukul delapan malam. Seperti yang dia sampaikan melalui pesan barusan, seseorang akan datang menjemputku. Sosok yang masih kuhapal itu melangkah lebar menghampiri diiringi tatapan tajamnya yang bagai memeringati. Masih sama seperti dulu.

"S.Coups yang mengirimku kemari. Mau kutelepon dia untuk memastikan langsung?"

Aku tak dapat menyembunyikan reaksi geli terlebih dia melakukan hal sama meski sesaat. "Dia sudah memberi tahu sebelum ini. Aku juga sudah bisa meneleponnya sendiri."

"Baguslah. Setidaknya satu bebanku berkurang," kelakarnya singkat. "It's been a while, Cheon Sera. Glad to see you again."

"Senang bisa bertemu denganmu lagi juga, Kim Mingyu."

Menjadi kali pertama bagiku tidak merasa terintimidasi berada di dekatnya bahkan tanpa ragu masuk ke dalam mobilnya.

Perjalanan yang cukup memakan waktu itu terasa tenang. Entah bagaimana, Mingyu berkenan mengajakku bicara dan percakapan kami mengalir begitu saja. Cukup banyak hal yang dia ceritakan terutama saat mereka benar-benar menghilang dua tahun belakangan ini.

"Kami tidak sepenuhnya menghilang. Hanya sengaja menghindarimu dari kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi pada S.Coups. Setelah insiden malam itu, kelompok kami benar-benar kacau dan aku butuh waktu untuk meredakan semuanya."

Aku sudah mendengar sedikit garis besarnya. Tapi aku membiarkan semuanya kembali diceritakan dari sudut pandang Mingyu yang kuketahui sempat mengambil alih posisi ketua kelompok mereka.

"Dua tembakan di dada dan perut membuatnya berada di ujung tanduk dan koma hampir tiga bulan lamanya. Saat itu, baik aku maupun yang lain tidak dapat memberimu kepastian apakah dia akan selamat atau tidak. Karena itu, aku memutuskan untuk menyembunyikannya dari jangkauanmu, juga jangkauan para musuh yang bisa saja mengendus keadaannya."

"Apa harus dengan menghilang sampai kau menyerahkan kepemilikan restoranmu agar jejak kalian benar-benar menghilang?"

"Well, aku tidak memikirkan hal selain itu."

"Kepala Hwang juga menghilang sejak itu. Apa dia bersama kalian?"

"Dia pergi ke kampung halamannya dan tinggal di sana. Nu'East sudah runtuh dan tidak ada lagi alasan baginya untuk bersembunyi di belakang kami. Dia juga memutuskan untuk berhenti dari profesi ini dan berjanji untuk tutup mulut. Jadi aku percaya untuk melepaskannya."

"Aku harap kalian memang benar-benar melepaskan dan membiarkannya hidup normal."

Kutangkap dari sudut mata bahwa Mingyu sempat menengokku di sela memutar kemudi.

"Those past two years was your chance to live a normal live too. But you chose to stay and wait for him. I don't know what to say if things got different."

The Red Hair ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang