[26] Deadfall

4.4K 474 32
                                    

Trigger Warning!

violence, harsh words, blood and gun 🔞

Terdapat adegan kekerasan yang tidak patut untuk ditiru!

「 "Siapa yang sebenarnya harus kupercaya di sini...?" 」

UMPATAN dalam desisan itu menjadi reaksinya sebelum menghampiri dan langsung menarikku menuju belakang rumah. Aku sampai tersandung lantaran melangkahi tubuh-tubuh asing itu sebelum memberontak begitu mendengar sirine di kepalaku berdering kencang mengatakan Dino Lee menjebakku.

"Lepaskan aku! LEPASKAN!!"

Kupukul bahkan kucakar tangannya, apapun kulakukan demi melepaskan diri. Tapi karena tenaganya lebih kuat, justru aku yang terseret-seret dan harus merintih sakit berkat tarikan kasarnya.

"LEPASKAN AKU, DINO LEE!! AKU INGIN BERTEMU IBU!!"

"Ibumu tidak ada di sini! Apa kau tidak mengerti juga?!"

Aku tersentak mendengar seruan marahnya. Kemudian meringis merasakan tangannya mencengkeramku terlalu kencang.

"Orang-orang di ruangan tadi ingin menangkapmu! Kau hampir masuk ke dalam perangkap, Bodoh!"

"Lalu di mana ibuku? Ibu terluka parah! Beri tahu aku di mana ibuku! Aku harus menyelamatkannya!"

Aku meronta sebab dia kembali menarikku. Menjauh dari belakang rumahku yang berhadapan langsung dengan gang sempit. Kalutku semakin meledak dan berteriak marah karena dia tidak mendengarku.

"DI MANA IBUKU, DINO LEE?!!"

"IBUMU SUDAH MATI!!"

Napasku terenggut mendengar jawaban menggelegarnya. Jantungku bagai berhenti setelah tersentak hebat akan keterkejutan luar biasa.

"Dia sudah meregang nyawa beberapa hari lalu. Mau tahu karena apa? Karena S.Coups mengeksekusinya! Jadi sekarang ikuti aku jika kau tidak ingin mereka menangkapmu dan mengeksekusimu juga!!"

Tidak mungkin ... Seungcheol mengeksekusi Ibu...?

Seungcheol tidak mungkin melakukannya.

Dia pernah bilang kalau dia tidak akan menyentuh Ibu tanpa permintaanku. Aku tidak pernah memintanya agar menyiksa apalagi membunuh ibuku!

"SHIT!!"

Umpatan keras Dino Lee kembali menyentakku. Menghadapi kenyataan bahwa kami sudah dikepung oleh beberapa orang asing dengan senjata tajam. Aku digiring untuk bersembunyi di balik punggungnya sebelum melawan mereka yang mulai menerjang.

Yang bisa kulakukan hanya berjongkok menyaksikan pertarungannya. Meninju maupun menendang mereka yang berusaha menggapaiku. Mematahkan tangan salah satu untuk merebut pisaunya lalu hunjaman tanpa ampun dia layangkan hingga pertumpahan darah terjadi di depan mataku.

Tiba-tiba aku ditarik kuat lalu menahan napas ketakutan begitu merasakan sesuatu menempel di kepalaku. Tanpa perlu melihat, aku tahu dia menodongkan pistol padaku.

"Jangan mendekat atau aku akan menembaknya!"

Dino Lee tampak menegang di tengah tersengalnya. Baru kusadari bahwa seluruh dari mereka sudah tak sadarkan diri dan hanya tersisa pria yang kini menyanderaku.

"Tembak saja. Aku yakin bosmu pasti akan memenggal kepalamu jika berani membawanya dalam keadaan mati," dia menyeringai seakan tidak takut. Sebaliknya, aku tercekat berkat pria ini semakin menekan laras pistolnya di kepalaku.

The Red Hair ManWhere stories live. Discover now