Selalu Ingin Bersama [15]

92 40 75
                                    

- Selepas Senja -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Selepas Senja -

Malam ini Regan memutuskan untuk kembali menemui Ayana. Setelah seharian ia terus merasa ada yang mengganjal pikirannya, Regan akhirnya memilih untuk datang berkunjung ke rumah Ayana. Entah kedatangannya akan di terima atau tidak, yang pasti Regan hanya ingin menemukan jawaban dari setiap pertanyaan yang bergulir di otaknya.

Tok Tok

Regan mengulurkan tangan kanannya. Mengetuk pintu kayu bercat coklat tua yang berdiri kokoh di hadapannya. Pintu itu terbuka. Menampilkan sosok wanita paruh baya yang ia ketahui sebagai ibu dari Ayana. Terlihat jelas jika ibu Ayana sangat tidak nyaman atau bisa di bilang tidak suka dengan kedatangan Regan malam itu. Karena yang ada di pikirannya, Regan adalah pria jahat yang berniat mengusik dan mengganggu Ayana.

"Untuk apa lagi kau datang kemari?" Pertanyaan sinis itu terlontar dari bibir ibu Ayana. Regan membalas ucapan sinis itu dengan sebuah senyuman. Wajar jika ibu Ayana merasa terganggu akan kehadiran dirinya mengingat bagaimana ia berbincang dengan wanita paruh baya itu tempo hari lalu.

"Tante, sebelumnya saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya karena mungkin saya pernah bertindak kurang sopan pada tante. Saya datang kemari karena saya ingin bertemu dengan Ayana. Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan Ayana. Apakah dia ada di rumah sekarang?" Tutur kata Regan menjadi sangat sopan. Sepertinya Regan memang telah benar merasa menyesal karena sudah sangat tidak sopan pada sosok wanita yang usianya sepadan dengan usia ibunya sendiri.

"Tidak, kau tidak perlu lagi menemui Ayana. Kau bukan Senja. Kau hanya orang asing yang entah punya maksud apa pada Ayana. Tidak, aku tidak akan membiarkanmu mendekati dan melukai putriku." Regan kembali tersenyum. Ibu Ayana terlihat begitu membenci dirinya.

"Saya tahu saya bukanlah Senja tante. Oleh karena itu saya ingin bertemu dan meminta maaf pada Ayana. Bisakah saya bertemu dengan Ayana?" Regan masih berucap dengan sangat lembut. Menjaga setiap lisan yang berhasil lolos dari kedua belah bibirnya.

"Ada apa ma?" Ayana yang mendengar ada suara-suara dari luar pintu akhirnya memilih untuk mendekati sang ibunda. Ia sedikit terkejut saat menemukan Regan sudah berhadapan dengan ibunya.

"Ayana, masuklah. Dia hanya orang jahat yang berniat melukaimu." Ayana menghela nafas kemudian tersenyum. Regan hanya bisa terdiam membisu di tempatnya menerima sorot tajam yang di berikan oleh ibu Ayana.

"Mama tenang dulu. Dia tidak akan menyakiti Ayana. Dia, dia adalah Regan ma. Saudara kembar Senja yang selama ini terpisah. Nanti Ayana akan menjelaskan semuanya. Sekarang mama masuk dulu dan istirahat. Ayana akan baik-baik saja ma. Mama tidak perlu khawatir." Ayana tersenyum berusaha untuk meyakinkan sang ibu jika semua akan baik-baik saja. Meski masih merasa terkejut, ibu Ayana hanya mengangguk menerima setiap perkataan Ayana.

Selepas Senja [✔] - Lee HaechanWhere stories live. Discover now