- Selepas Senja -
Pagi ini Ayana terlihat begitu manis dengan setelan atasan berwarna putih dengan motif bunga-bunga yang ia padu padankan dengan celana jeans hitam legam yang membalut kaki jenjangnya dengan sangat sempurna. Setelah berpamitan pada sang ibu, Ayana kini memilih untuk duduk di depan rumahnya sembari menunggu seseorang datang menjemputnya. Orang yang tengah di nantikan oleh Ayana adalah Regan. Regan yang dalam sudut pandang Ayana adalah Senja.
"Belum berangkat?" Ayana menolehkan kepala. Menatap lurus ke arah sang ibu yang baru saja muncul dari balik pintu. Ayana perlahan menggelengkan kepala sembari tersenyum manis. Mengetahui hal itu, sang ibu kini ikut duduk menemani putri cantiknya.
"Tumben sekali Haikal terlambat datang. Biasanya dia akan datang pagi agar bisa sarapan bersama kita. Apa Haikal baik-baik saja? Mama jadi khawatir jikalau terjadi sesuatu pada Haikal." Ayana kembali tersenyum. Namun kali ini senyuman Ayana terlihat lebih lebar dari sebelumnya. Sang ibu yang mendapat senyuman seperti itu jadi merasa sedikit tidak mengerti. Pagi ini Ayana terlihat sangat gembira. Bahkan ia juga terlihat memoles wajahnya meski tak terlalu kentara.
"Ma, hari ini Ayana tidak berangkat dengan Haikal." Satu kalimat panjang yang Ayana katakan berhasil membuat sang ibu semakin tidak mengerti. Kalau Ayana tidak berangkat bersama dengan Haikal, lalu dengan siapa.
"Hari ini Ayana akan berangkat dengan Senja. Nah itu dia." Belum selesai dengan rasa terkejutnya, sang ibu semakin melebarkan kedua mata ketika melihat sosok tampan yang serupa dengan Senja. Ayana bangkit dari kursi yang ia duduki. Sementara sang ibu masih setia membeku di tempatnya. Sang ibu merasa seperti kembali melihat sosok Senja. Namun hal seperti itu tidak akan mungkin terjadi. Senja sudah meninggal dan orang yang sudah meninggal tidak akan mungkin bisa kembali hidup.
"Mama, apa kabar?"
Deg!
Dia bukanlah Senja. Pertanyaan singkat itu jelas menggambarkan kalau pria yang saat ini berdiri di hadapannya bukanlah Senja. Dia hanya sosok lain dan sepertinya dia memanfaatkan masa lalu Ayana dan juga wajahnya yang terlihat sama seperti Senja.
"Siapa kau?" Regan tersenyum. Masih dengan peran sebagai Senja yang tengah ia mainkan. Ia berniat menjabat tangan ibu Ayana, namun tak berhasil karena wanita paruh baya itu menolaknya. Regan masih terlihat sangat santai meski ibu Ayana tengah menatapnya dengan pandangan yang begitu mematikan. Tentu saja ibu Ayana tidak akan percaya jika dirinya benar-benar Senja. Tapi Regan tak ambil pusing. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah mendapatkan Ayana. Setelah itu baru meyakinkan ibunya.
"Ma, dia adalah Senja. Dia telah kembali setelah lama pergi. Ayana bahagia ma karena Senja telah kembali." Sang ibu menggelengkan kepala kuat-kuat. Ia menahan pergelangan tangan Ayana agar tak benar-benar pergi dengan pria yang mengaku sebagai Senja. Takut jika pria itu hanya akan memanfaatkan keadaan dan membuat Ayana terluka.
YOU ARE READING
Selepas Senja [✔] - Lee Haechan
FanfictionNote : Cerita ini adalah lanjutan dari cerita 'Senja Untuk Ayana'. Jadi buat yang berminat baca cerita ini, di harapkan untuk membaca yang 'Senja Untuk Ayana' terlebih dahulu biar tahu jalan ceritanya dan enak juga bacanya. :) Di cerita kali ini aka...