Menjadi Senja [06]

105 68 23
                                    

- Selepas Senja -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Selepas Senja -

Malam sudah semakin larut. Di dalam sebuah kamar bernuansa biru gelap terlihat Regan tengah duduk di depan sebuah laptop yang sedari tadi menemani dirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas tengah malam, tapi Regan masih belum juga tertidur. Jika di lihat dari ekspresi wajahnya, ia nampak begitu serius mengamati dan mengutak-atik laptop yang tak di biarkan istirahat olehnya.

"Ayana, ternyata cukup mudah melakukan semua ini." Regan tersenyum dengan hasil kerjanya. Sejujurnya sedari tadi ia tengah mencari informasi tentang Ayana melalui media sosial. Hal pertama yang ia lakukan adalah mencari alamat toko roti milik Ayana. Dari situ ia bisa mengetahui banyak hal mengenai Ayana selaku owner dari toko roti tersebut. Ia bahkan menemukan beberapa media sosia milik Ayana dan juga Senja. Ia tak menyangka jika ilmu yang ia miliki ternyata masih cukup berguna.

"Ternyata orang ini benar mirip denganku." Gumam Regan ketika menyelami akun media sosial Senja yang sudah tidak aktif sejak tiga tahun yang lalu. Di akun itu terdapat banyak sekali foto kebersamaan antara Senja dengan Ayana. Dan dari akun itu ia juga mengetahui banyak hal mengenai Ayana. Hal-hal yang di sukai maupun yang tidak di sukai oleh Ayana. Entah apa yang sebenarnya Regan rencanakan sehingga ia melakukan semua ini.

"Ck! Mudah sekali melakukan semua ini. Sekarang tinggal malakukannya senatural mungkin." Regan kembali tersenyum sembari bersandar pada kursi yang sedari tadi ia duduki. Setelah mendapatkan semua informasi yang ia butuhkan, Regan pun menutup laptop miliknya. Berjalan perlahan menuju ke arah ranjang dan mulai menjatuhkan diri. Tidak, ia masih tidak bisa tertidur. Ia hanya sedang berangan seperti apa reaksi Ayana nanti setelah melihat dirinya dalam sosok yang berbeda. Mungkin cara seperti ini memang bisa di bilang curang, tapi tidak ada pilihan lain. Sebelum satu bulan berlalu, ia sudah harus bisa mendapatkan apa yang ia mau.

"Ayana, sepertinya kau gadis yang beruntung." Lagi, Regan bergumam lagi. Kedua matanya menatap lurus ke arah langit-langit kamar yang tidak terlalu terang. Wajah Ayana terus saja berputar-putar di kepalanya. Padahal baru dua kali ia bertemu dengan Ayana. Pertemuan itupun bisa di bilang cukup mengejutkan.

"Sampai bertemu besok Ayana Marsya Mauretta." Hebat, Regan bahkan mengetahui nama panjang Ayana. Memang terkesan sangat mengganggu dan juga mengerikan. Siapapun pasti akan merasa tidak nyaman jika ada seseorang yang mencari tahu semua informasi pribadinya seperti yang telah Regan lakukan pada Ayana. Itu seperti sebuah kejahatan yang tak bisa di maafkan. Jika Ayana tahu, mungkin ia juga tidak akan pernah bisa memaafkan Regan.
.
.
.
Mentari fajar datang menyingsing. Menggantikan kedudukan sang rembulan yang telah semalaman penuh memberikan keindahan.

Di depan sebuah rumah, nampak Ayana tengah duduk di kursi seorang diri. Ia berulang kali melirik ke arah jam tangan yang melingkari pergelangan tangannya. Sepertinya ada seseorang yang tengah ia nantikan. Dan benar saja, senyuman manis Ayana sontak terulas kala melihat seorang pria tampan baru saja turun dari motor besarnya.

Selepas Senja [✔] - Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang