Berniat Pergi [09]

101 61 44
                                    

- Selepas Senja -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Selepas Senja -

Hari ini adalah hari Minggu. Karena sedang libur bekerja, Haikal akhirnya memutuskan untuk mendatangi rumah Ayana. Jika di telisik dari penampilan saat ini, sepertinya Haikal berencana untuk mengajak Ayana pergi menikmati akhir pekan yang menyenangkan. Haikal turun dari motor dengan menenteng sebuah bingkisan yang berisi beberapa makanan kesukaan Ayana.

Tok Tok

Haikal berdiri di depan pintu. Menunggu seseorang akan keluar dan menemui dirinya. Senyuman Haikal tak pernah luntur. Membayangkan bisa pergi berdua bersama dengan Ayana membuat senyuman seolah tak bisa hilang dari wajah tampannya.

"Haikal."

"Selamat pagi." Haikal menyapa dengan senyuman. Namun beberapa saat kemudian senyuman itu memudar tatkala Haikal memperhatikan penampilan Ayana yang sudah terlihat rapi. Bahkan gadis berparas cantik itu terlihat memoles wajahnya.

"Ayo duduklah dulu. Biar aku buatkan minuman untukmu." Haikal menahan pergelangan tangan Ayana saat gadis cantik itu berniat kembali masuk ke dalam rumah. Gelengan pelan yang Haikal berikan sukses membuat Ayana mengurungkan niatnya. Keduanya akhirnya memilih untuk duduk berdampingan di depan rumah Ayana.

"Apa ini?" Ayana bertanya ketika Haikal menyerahkan bingkisan yang tadi memang sengaja ia beli untuk gadis cantik bermata indah tersebut.

"Beberapa cemilan favoritmu. Aku tadi mampir ke toko swalayan untuk membeli sesuatu dan akhirnya aku juga membelikanmu semua cemilan itu." Ayana terlihat senang. Tentu saja, bagaimana mungkin ia tidak senang jika Haikal baru saja memberinya satu kantung penuh berisi cemilan-cemilan kesukaannya.

"Kenapa harus repot-repot? Lagipula ini banyak sekali." Haikal hanya tersenyum.

"Ayana, sebenarnya hari ini aku ingin mengajakmu pergi jalan-jalan. Toko rotimu tutup bukan? Sudah lumayan lama kita tidak bersenang-senang bersama. Aku rasa ke wahana bermain akan sangat menyenangkan. Bagaimana menurutmu?" Ekspresi wajah cantik Ayana berubah seketika. Haikal sebenarnya tahu, tapi ia tetap berusaha untuk terlihat bodoh di hadapan Ayana.

"Haikal maafkan aku. Kemarin aku sudah membuat janji untuk pergi berdua bersama dengan Senja. Sejak pertemuan kami kembali, aku juga belum sempat menghabiskan waktu berdua dengan Senja. Tapi lain kali kita pasti akan pergi berdua. Aku janji padamu." Haikal tersenyum getir. Regan sudah berbuat jauh dan ia tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

"Ayana, tolong dengarkan aku kali ini saja. Kenapa kau bersikeras kalau dia adalah Senja? Dia adalah Regan. Pria yang kau lihat pertama kali di toko roti tempo hari lalu. Aku berkata seperti ini karena aku tidak ingin kau terluka pada akhirnya. Dia bukanlah Senja. Sampai kapanpun Senja tidak akan pernah kembali." Ayana menggeleng lemah. Menolak semua fakta yang baru saja Haikal katakan.

Selepas Senja [✔] - Lee HaechanWhere stories live. Discover now