Bab 25 : Lawan atau Kawan?

111 17 3
                                    

.
.
.
.
.

Ray pov..

"GAHHHH!!!"

Uh, apa-apaan itu tadi?
Kepalaku pusing..

Tunggu-
Di-dimana aku..?

Tiba-tiba aku terbangun, di sebuah goa? Dan beralaskan tikar juga selimut? Apa ini? Sebuah Lonceng, di sampingku?

"Siapa orang yang tadi? Mungkinkah.. tuan Minerva!?"

Aku baru sadar diselamatkan oleh seseorang. Tidak tau pasti siapa.. tapi dia mungkin rekan!

Teman-teman bagaimana, ya? Emma, Kyojurou.. kalian semua selamat, 'kan?

"Ehm? Mungkin ini lentera, ya?" Gumamku sembari mengamati bunga yang menyala dalam.. sebuah pot?
Kemudian aku kembali mengamati sekitar. Tak ada binatang buas disini. Jam berapa sekarang? Ini sudah siang atau masih malam? Aku harus tau situasinya dulu.

Saat aku berjalan, terasa begitu tenang. Apa disini benar-benar aman? Sepertinya kami berhasil lolos dari para iblis pengejar dari peternakan. Berarti aku harus pergi ke B06-32...
Untuk bertemu Emma dan lainnya!

Tapi dimana ini? Sulit bagiku untuk memperkirakan koordinatnya dari sini. Lagipula penanya ada pada Emma. Yang bisa kulakukan adalah keluar dari sini dan pergi ke tempat yang sudah kutandai sebelumnya.

"WHOAA!"
Aku terlalu fokus berpikir dan pada akhirnya tersandung sesuatu.

"Apa? Apa-apaan itu-" mataku terbelalak. Aku melihat Emma, yang sedang terbaring! Lantas aku langsung bergegas mendekatinya.
Apa dia masih bernafas? Apa dia masih sadar? Apa dia masih hidup!?

"Emma! Emma!! Bangunlah!!"

Aku memanggilnya berulangkali, tiba-tiba ada gerakan dari tubuhnya, dan Emma mulai membuka mata. Aku menghela nafas lega, dia masih hidup!

"Ray.., apa itu kau..?" Ucap Emma dengan pelan. Dia tersadar. Dan kemudian dia langsung memelukku sambil sedikit menangis.

"Syukurlah! Kau masih hidup.. aku senang kau masih hidup!!"

"Aku juga senang kau baik-baik saja, Emma. Syukurlah kita bertemu lagi."

Ray pov End

Author pov..

"Ray, kita ada dimana? Tempat apa ini? Juga.. dimana yang lainnya?" Tanya Emma kembali serius. Hal itu membuat Ray bingung.

"Eh? Jadi kau juga tidak tau?" Tanya Ray balik. Seketika Emma menggeleng. Setelah itu Ray menceritakan apa yang dialaminya.

"Begitu, ya. Jadi kita berdua diselamatkan.. di waktu yang sama, namun di tempat yang berbeda. Seorang pria dan seorang gadis bertudung.. apa mereka saling bekerjasama, ya?" Kata Emma.

"Lalu, apakah mereka ada di pihak kita?" Kata Ray menaruh tangannya di dagunya sambil berpikir.

"Kurasa.. mereka tidak berbahaya.." sahut Emma sedikit meragukan.
"Aku tak melihat wajahnya dengan jelas, tapi aku terus mengingat suaranya. Dia baik dan ramah, seolah-olah dia yang merawat kita."

"'Kan memang dia yang merawat kita, bego." Sahut Ray memasang wajah jengkel.

"Suaranya lembut dan indah, lho." Entah kesambet apa Emma tiba-tiba ngebicarain suara gadis misterius itu.

"Bukan itu yang jadi masalahnya.
Ehm? Benar juga, dia yang merawat kita.. dia juga memberikan selimut, air bersih.. juga lonceng yang mungkin untuk memberitahu saat kita butuh bantuan. Tapi, kalau mereka musuh, kenapa mereka melakukan ini?"

⊹𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙩𝙤 𝙁𝙞𝙜𝙝𝙩𝙞𝙣𝙜 𝙏𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧⊹ - KnY x TPNWhere stories live. Discover now