Bab 4 : Kecurigaan #2

536 82 1
                                    

13/10/45

"Aku tak menyangka, disini benar-benar nyaman!" -Genya.

Ini hari kedua bagi mereka bertujuh di GF House. Meski sebenarnya bukan hari kedua.

Mereka berkumpul lagi di suatu tempat setelah makan siang dan bermain bersama anak-anak lainnya.

"Ara ara~ Kau benar. Disini sangat nyaman dan aman. Aku senang, kita bisa mendapatkan lagi kebahagiaan seperti ini." Kata Shinobu menyenderkan kepalanya di salah satu pohon.

"Kawasan hutan panti sangat luas, ya. Tak heran jika terlihat ada sungai dan tebing kecil." Kata Mitsuri merasa kagum.

"Nee nee, aku heran, kenapa disetiap ujung panti selalu ada pagar kecil itu. Dan kita tak boleh melewatinya selama di panti ini." Tanya Obanai.

"Iya, juga. Kita dibiarkan pergi kemana saja dengan bebas, asal tidak boleh mendekati apalagi melewati pagar dan gerbang. Apa mungkinkah ada maksud tertentu?" Sahut Kyojurou.

"Kemarin, saat aku bermain kejar-kejaran dengan anak-anak aku mendekati gerbang itu dan sempat mengintip bagian dalamnya." Ucap Genya bangkit dari tidur (Rebahan) nya.

"Eeehh?? Mendekati gerbang??" Pekik Mitsuri.

"Maksudnya, mendekati bagian jerujinya saja, tidak memasuki bagian luar lain gerbangnya." Kata Gyomei menjelaskan.

"Dari mana kau tahu?" Tanya Kyojurou pada Gyomei.

"Saat itu, aku juga bersama Genya, soalnya,"

"O-ohh, lalu?" Tanya Mitsuri lagi.

"Aku tidak melihat apa-apa disana. Gelap, hanya lorong dan tidak terlihat cahaya satupun di seberangnya." Lanjut Genya.

"Apa itu Dunia luar? Kita bisa kesana lewat gerbang itu. Tapi kita harus menunggu sampai ada yang keluarga yang mau mengadopsi salah satu dari kita." Ucap Shinobu.

"Yaahhh, sepertinya kita bakal berpisah lagi, ya?" Mitsuri agak resah.

Setelah itu semua hanya diam. Tanpa bicara sepatah kata apa pun. Mereka larut dalam pikiran masing-masing.

"Hari ini mendung, kuharap baju cucian kita sudah kering." Kata Muichirou yang melihat kearah langit.

"Hahaha! Tumben sekali kau berpikir seperti itu, Muichirou!" Tawa Kyojurou.

Tiba-tiba terdengar suara lonceng. Itu Mama yang membunyikannya.
Tanda waktu bermain sudah selesai, dan hari sudah menjelang malam, ralat, maksudnya akan hujan.

"Ayo kembali, Mama sudah memanggil." Ucap Gyomei bangkit dari duduknya.

Mereka akhirnya dan berlari kecil menuju House.
Mereka juga berpapasan dengan Emma dan Norman.

"Eh? Kurang 2 anak." Kata Gilda yang menghitung anak-anak yang ada.

"MAMAA!!!"

Teriak seorang anak berlari kearah Mama dan memeluknya sambil terisak.

"Mark! Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya khawatir.

"Hiks! Bagaimana ini? Di hutan aku terpisah dari Nailah! Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi aku tak bisa menemukannya!" Seru Mark sambil menangis.

Mama mengambil sesuatu dari kantongnya. Ia mengeluarkan dan melihat jam saku miliknya.

Norman yang melihat itu langsung curiga apa yang dilakukan Mama.

"Tenang saja! Mama akan mencarinya." Ujar Mama sambil tersenyum menenangkan Mark.
"Semuanya, jangan beranjak dari sini, ya! Kalian mengerti, 'kan?"

⊹𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙩𝙤 𝙁𝙞𝙜𝙝𝙩𝙞𝙣𝙜 𝙏𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧⊹ - KnY x TPNDonde viven las historias. Descúbrelo ahora