𝖪𝖾𝗇𝖼𝖺𝗇

1.4K 217 27
                                    

Chapter 16: Kencan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 16: Kencan

❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Ranel POV

"Maaf ya, nunggu lama." Kini setelah hampir dua jam menunggu persiapan Raisa, akhirnya orang nya tiba juga. "...."

Untung Raisa sadar diri.  Sisi bagus dari mu nona muda. Namun, kalau kali ini jika di lihat-lihat Raisa nampak berbeda. "Kau memakai lipstik ya?"

'Ini berbeda dengan yang waktu itu.'

Raisa mengernyit. "Tentu saja semua cewe pakai kok, nape lo nanya?"

Tidak juga, Di cerita novel bibir merah muda terang yang di miliki Amanda udah ada sejak lahir. Hal itu membuat Amanda terlihat cantik natural.

"Gpp, hanya saja waktu saat mata gue kelilipan. Lo pakai lipstik warna merah Crimson kan? Itu sangat cocok."

"...." Entah kenapa Raisa terdiam.

"Y-yaudah gue ganti warna lipstik dulu!" Kata Raisa tiba-tiba ingin balik ke kamar lagi.

Ga semudah itu fergosu.

Aku langsung memegang lengan nya untuk mencegat nya.

Walaupun aku dulunya seorang gadis.
Sebenarnya aku sudah bosan (baca: lelah) banget menunggu seorang gadis bersiap-siap. Bisa-bisa kami malah gak jadi belajar bareng karena nungguin Raisa berdandan lagi.

"Eh nggak usah! Elo udah cantik kok dengan warna bibir merah koral. Eh- maksud ku manis! -Anjir gimana cara ngomong nya?" Terburu-buru aku berkata sampai bingung sendiri jadinya kan.

"Anu, maksud gue gini. Lo malah terlihat cantik dan manis secara bersamaan. Jadi, gak usah ganti warna lag- Lah?"

Perkataan ku terpotong ketika kembali lagi melirik wajah Raisa.

Meskipun aku hanya bisa melihat leher Raisa. Aku bisa melihat leher serta telinga Raisa memerah. 'Asw apa yang gue lakuin?! Gue baru aja merayu anak CEO.' [Tumben nih bocah peka]

Melirik takut ke arah CCTV yang terletak di atas rak buku. 'Mari berharap semoga saja paman Kevin tidak berada di ruangan CCTV.'

"D-dasar fakboy!! Berani lo ngerayu gue!"

Buagh.

Setelah nya aku berakhir di tendang kuat oleh Raisa di bagian pusaran perut. 'Sakit banget cuk!'

Aku meringis kesakitan. "Sorry, tadi itu cuma kecoplosan ga ada niat merayu kok sumpah! Ampuni saya kanjeng!"

I Become A Villainess Supporter (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang