𝖡𝗎𝗄𝖺𝗇 𝖬𝗂𝗆𝗉𝗂

1.2K 218 12
                                    

Chapter 15: Bukan Mimpi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 15: Bukan Mimpi

❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Third Person POV

Paginya Raisa terbangun dari tempat tidurnya seperti apa yang di janjikan oleh Ranel. "Hooamm!" Menguap sambil mengangkat tangan nya ke atas untuk meregangkan tubuh. "Hah.. Malam tadi benar-benar mimpi yang indah."

Lirih Raisa menganggap kejadian malam tadi hanyalah sebuah mimpi.

Padahal kenyataan kalau kata Author.

Raisa beranjak dari kasurnya membuka jendela kamar dan disambut oleh cahaya matahari.

Di susul dengan kicauan burung-burung yang bernyanyi seakan mengetahui kebahagian Raisa.

Kemudian Raisa melanjutkan dengan menghirup udara segar, dia merasa bahwa harinya akan baik-baik saja hari ini.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Raisa yang tadi tenang dan damai seketika mood nya berubah drastis memburuk. 'Siapa sih?! Menganggu saja.' Batinnya.

"masuk."

Srett...

Raisa menoleh ke arah pintu dengan malas, tapi setelah melihat orang yang membuka pintu. Matanya langsung melotot.

Raisa merasa dia akan melayang ke langit ke tujuh atas panggilan Author.

"Shalala~"

Dalam bayangan Raisa saat sampai di langit ke tujuh dia disambut oleh Author Ruru yang bernyanyi menyambut dirinya

"Aku sudah menunggu mu wahai anakku," kata Author dalam khayalan Raisa sambil menjulurkan tangannya.

Heh! Kebanyakan halu
mari kembali ke Realita.

Pintu kamarnya terbuka menampilkan seorang laki-laki remaja dengan baju lebar, berkaos abu-abu dengan celana Jogger hitam belang putih di bagian bawah lutut.

Wajah manis miliknya membuat mata sedap dipandang. Dia tersenyum lebar sambil mata nya menatap berbinar pada Raisa dengan antusias di balik kacamata bulat nya.

Ranel jadi culun gais, tapi bagi Raisa dia terlihat keren.

"Eh? Rai, lo masih belum siap-siap?"

Remaja di depan nya memasang wajah bingung. ketika melihat Raisa masih dalam pakaian tidur nya.

"Jadi, malam tadi adalah kenyataan?" Tanya Raisa dengan nada pelan. Ranel samar-samar bisa mendengarkan nya. "Maksud mu?" Tanya balik Ranel sambil memiringkan kepala nya.

I Become A Villainess Supporter (Revisi)Where stories live. Discover now