Apa mereka tahu bahwa dibalik sosok cantik itu terdapat masa lalu yang kelam?

Akan ku ceritakan satu kisah, tentang bagaimana semua bermula. Tentang si gadis cantik dan masa lalunya.

000

Pengenalan Tokoh

Yuki Kato as Yuki Anggraini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuki Kato as Yuki Anggraini

Malang, 02 April 1991

Mahasiswa coass yang menyambi sebagai asisten dosen.

Tidak banyak ekspresi, hanya senyum atau tertawa pada saat tertentu dan pada orang tertentu juga.

Disini saya buat tinggi badan Yuki hanya 160 cm (biar mendalami peran)

Disini saya buat tinggi badan Yuki hanya 160 cm (biar mendalami peran)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Stefan William as Stefan Avery

Yogyakarta, 11 Agustus 1991

Seorang Kontraktor tamatan UGM Yogyakarta.

Disini saya buat tinggi badan Stefan 181 cm (biar mendalami peran)

Disini saya buat tinggi badan Stefan 181 cm (biar mendalami peran)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Al Ghazali as Al Giffari

1 September 1987

Seorang Arsitek Tamatan UNBRA Malang.

000

Sekilas tentang cerita ini.

Kalian pasti malas banget baca bagian ini, tapi percayalah, wahai kawan-kawan, kalau kalian gak baca cuap-cuap saya yang ini, kalian pasti gak akan dapat feel ketika baca lanjutannya

Cerita ini saya ambil berdasarkan kisah nyata teman saya semasa kuliah dulu. Bisa dibilang sahabat rasa saudara.

Sobat saya itu cantik, jujur saya sebagai kaum hawa aja takjub sama kecantikan dia, kulitnya putih banget, terus badannya emang gak langsing sih, dengan tinggi badan 160, berat badan teman saya tuh sekitar 68 kg-an. Kenapa saya bisa tau? Soalnya dulu dia tuh selalu bilang kalau dia gendut, lah saya sih ngelihatnya gak gendut ya, cuma berisi karena postur badannya yang seksi, karena saya gak percaya akhirnya dia nimbang bb nya dan ngasi tau hasilnya ke saya.

Point utama dari semua di atas yang buat saya takjub sama teman saya adalah otaknya yang top cer. 

Bayangkan di saat kita lagi sibuk-sibuk buat skripsi, dia masih sempat-sempatnya bantu buatin skripsi empat teman kami jadi kalau tambah skripsinya dia total dia buat 5 skripsi. Gila gak tuh? Satu skripsi aja buat kepala pening. Ini 5 skripsi! 5 skripsi! Jurusan kedokteran woy!

Saya tuh sampe terheran-heran sama dia. Ini bantuinnya bukan bantuin yang nanggung ya, nggak gitu, dia bantuinnya tuh mulai dari judul, proposal, sampe tuntas pokoknya.

Pas saya main ke kosnya, Saya sampe nanya ke dia, otak mu itu dibuat dari apa? Dia cuma senyum dan bilang, selagi dia bisa bantu, gak masalah (kebetulan 4 orang yang dia bantu itu udah mau kena do, karena bertahun-tahun belum lulus kuliah, jadi hatinya kayak tergugah buat bantu gitu).

Saya bilang lagi ke dia, kamu itu sudah cantik pintar lagi. Terus tiba-tiba dia ketawa dan bilang gini ke saya. (Saya masih ingat bener).

"Kamu tau Mag, kalau kamu satu SMA sama aku, kamu pasti gak akan bilang gini."

"Dulu aku sering di bilang gendut, jelek dan bodoh, ya memang sih nggak secara terang-terangan, tapi aku tau kok di belakang aku mereka itu gimana. Cuma ya udah sih, itu hak mereka mau menilai gimana.

Saya kaget dong pas dia bilang gitu. Maksudnya apa coba.

Nah terus dia ambil laptopnya, dia nunjukin satu video sama rapor dan ijazah SMA dia.

"Nih coba kamu lihat orang di video ini sama coba kamu llihat rapor dan ijazah ku."

Alangkah kagetnya (2) saya, ngelihat orang yang sama seperti orang di samping saya, tapi (mohon maaf sebesar-besarnya, bukan body shaming ya), kulitnya hitam bener-bener hitam, badannya gak gendut cuma berisi dan itu adalah dia zaman SMA, gila beda parah sama dia yang sekarang, cuma saya akui meskipun zaman SMA penampilannya seperti itu, tapi kalau di lihat, dia tetap cantik cuma memang tone kulitnya saja yang beda (orang buta hati aja yang bilang dia jelek). Dan kekagetan saya gak berhenti sampe situ, saya ngelihat rapor dia sewaktu SMA, nilainya tuh standar aja dan bahkan ada yang di bawah kkm terus saya tuh salfok ke bagian kehadirannya dia, di kelas X dia pernah nggak masuk alias alpa sampe 19 hari.. di kelas XI lebih barah lagi, 21 hari alpa, itu hanya di rapor kelas X sampai XI tapi pas yang kelas XII, gila (2) nilainya dan absensinya sumpah berbanding terbalik sama kelas X dan XI.

Biasanya ini kan cuma ada di novel gitu ya, tapi ini di dunia nyata.

Jarak dari kelas XI ke XII, itu berapa bulan sih? Gak banyak kan, dan di kelas XII dia berhasil menunjukan kalau absensinya bersih dari alpa dan nilainya dia di atas standar KKM. Dia bahkan juara 2 seangkatan pas lulusan sekolah dengan danem yang tinggal beberapa angka aja hampir sempurna juga.

Pencapaiannya itu lho! Luar biasa.

(Apalah daya saya yang mulai aktif  les, bimble sana sini sejak masih SD, merasa kalah 🤣)

Setelah dia ngasi tunjuk itu semua, dia bilang ke saya. "Kita nggak bisa nilai orang dari penampilan luarnya aja dan di dunia ini nggak ada yang mustahil,  usaha serta doa nggak akan mengkhianati hasil."

Di situ saya kayak mikir, oh benar juga. Sebagian manusia tuh kadang cuma menilai dari penampilan luar aja, sebagian manusia tuh suka julid, mulutnya seenak jidat kalau ngatain orang, tanpa mereka tau kalau perkataan dan perbuatan mereka itu menyakiti orang lain.

Dan benar kata dia, di dunia ini gak ada yang mustahil, asal kita berusaha disertai doa.

Dari situ dia mulai cerita kehidupan SMA-nya dia sampai kehidupan percintaannya dia.

Dan kisah hidupnya lah yang akhirnya membuat saya tergerak untuk nulis cerita ini sembari mengisi waktu luang saya.

Oh iya, buat sobat ku, maaf ya daku tak menyebut merk kok, dan yang terpenting kisah hidup mu ini bisa jadi inspriasi buat kebanyakan orang di luar sana.

Selamat membaca, kawan-kawan

(Gegayaan buat work baru padahal yang lain belum kelar) 🤣🤣








ALKISAH (STEFAN & YUKI)Where stories live. Discover now