Alkisah : 00

746 62 36
                                    

Surabaya, 2012

Laboratorium Parasit, kedokteran

"Sampai disini penjelasan saya. Apakah ada yang ingin ditanyakan?"

Seusai pernyataan itu terlontar, banyak pasang mata yang sedang menatapnya, ada yang sibuk memikirkan pertanyaan apa yang ingin ditanyakan, tak sedikit pula pasang mata yang memandangnya takjub —– pandangan itu kebanyakan berasal dari kaum adam.

"Bu dokter! Saya mau bertanya!" Menunggu hingga kesekian detik, ada satu mahasiswa yang berniat bertanya. Mahasiswa itu tampak terdiam sejenak dengan sedikit senyum terbingkai diwajah, sebelum akhirnya mulai melontarkan kata-kata selanjutnya. "Bu dokter kok cantik banget sih! Sudah cantik pintar lagi, hati adek rasanya mau melayang, cius!"

Semua pasang mata kini tertuju pada sang penanya. Suara riuh mulai terdengar.

"Cok! Tak pikir arep takon opo, tibakno ngegombal!"

Ku pikir mau tanya apa, ternyata menggombal!

"Kresna ki lambene, ngisin-ngisini cak!"

Kresna nih mulutnya, malu-maluin!

"Yuh, lihat sing bening-bening ae, lambene lemes."

Melihat seisi ruangan berpotensi akan menyebabkan keributan tak berarti, gadis yang dipanggil bu dokter mengangkat tangannya. Meminta atensi pada seisi ruangan.

"Sebelumnya, saya mengucapkan terimakasih. Tapi KRESNA saya mau ingatkan, kalau saya belum sah menjadi dokter."

Seketika seisi ruangan menjadi hening. Mahasiswa bernama Kresna yang sempat membuat keributan, seakan terdiam menatap wajah si gadis  yang tidak pernah menampilkan ekspresi berarti —–membuat suasana saat itu menjadi canggung.

"Baiklah, kalau tidak ada pertanyaan, sekian praktikum hari ini. Selamat mengerjakan tugas." Ucap si gadis, menutup perjumpaan mereka kala itu.

Semua mahasiswa berbaris rapi menuju pintu untuk meninggalkan ruangan sembari mengucap salam perpisahan pada si gadis.

"Pancen ayu sih sih tapi jutek."

Memang cantik sih, tapi jutek.

"Iyo tak akoni ayu dee. Baik kebangetan tapi mosok ya ra senyum blas. Kon pernah a ndelok dee senyum?"

Iya aku akui dia cantik. Baik banget tapi masak ya gak pernah senyum. Kamu pernah ngelihat dia senyum?

"Wong e kaku, koyok kanebo kering. Padahal yo ayu bening kulite, apik ra pelit nilai yo ra tau marah i. Aku ra pernah ndelok mbak iku senyum ket kene masuk kuliah sampe saiki."

Orangnya kaku, kayak kanebo kering. Padahal ya cantik putih kulitnya, baik gak pelit nilai ya gak tau marah tuh. Aku gak pernah lihat mbak itu senyum dari kita mulai masuk kuliah sampai sekarang.

"Ngunuh kuh, bestie-bestine piye yo? Opo enak nduwe kanca modelan ngunuh. Prik."

Gitu tuh, teman baiknya gimana ya? Apa enak punya teman modelan begitu. Freak.

"Nduwe yangyang-an ora yo?"

Punya pacar gak ya?

"Heh wis wis, meneng o cangkem mu kui, wong e lho nang kene, iso denger kon ngomong opo wae, wis bubar."

Heh sudah sudah, diam mulut mu itu, orangnya lho disini, bisa dengar kalian ngomong apa aja, udah bubar."

Saat seluruh mahasiswa sudah meninggalkan ruangan. Si gadi tersenyum tipis.

ALKISAH (STEFAN & YUKI)Where stories live. Discover now