Riani dan fata menoleh pada Tyas yang tiba-tiba nyeletuk setelah nya kembali lagi kedalam toko, menghiraukan tanda tanya kedua orang itu.

" Aneh banget tuh orang..." fata berdecak

" Lebih aneh kamu mas~ " ujar Riani pelan.

" Eh- udah dapat croisant nya " tanya Riani menyadari tujuan laki-laki itu ketoko miliknya.

" Lagi dibake sama Tyas.. katanya yang tadi udah sold out.." jawab fata, terjawab sudah mengapa ia masih disini.

" Yah.. kenapa ga bilang dulu kan, bisa aku sisain.." sesal Riani.

" Ya jangan nyalahin aku..lah, si tiang listrik noh ngidam ga tau waktu..kan kamu tau sendiri suami kamu ini so busy..to much.."

Riani terkekeh geli mendengar jawaban fata, laki-laki yang selama ini selalu bisa membuat mood-nya membaik.

" Aku masih ga percaya loh mas kamu itu CEO perusahaan besar..? secara kelakuan nya kaya gitu.." cibir Riani

Fata mengangguk singkat

" Iya aku juga...gak percaya kalo bisa jadi suami kamu, punya istri cantik kaya kamu.."

" Astaga! mas...bisa serius ga sih.." kesal Riani.

"Iya sama-sama sayang " jawab fata.

Riani kesal mengeleng tidak habis pikir dengan kelakuan laki-laki itu.

" MAMA! "

Sebuah suara melengking merdu memenuhi pendengaran, buru-buru Riani dan fata bangkit dari duduknya hendak melihat apa yang terjadi.
belum sempat Riani beranjak tubuhnya sudah lebih dahulu diterjang pelukan oleh seseorang, Riani yang belum siap menerima pelukan itu hendak terjatuh bila saja tidak ada fata belakang nya yang menahan bobotnya.

" Ya ampun! Abi kenapa nak? " heran Riani.

" Makasih mas fata.." ujar Riani selanjutnya mengkode fata lewat matanya, fata tersenyum ikut mengelus Surai lembut milik abigaeil.

" Abi.. kenapa? " tanya Riani lagi setelah anaknya malah meringsek dalam pelukannya.

" Mama~ " Abi merengek menggerakkan badannya.

" Kenapa sayangnya mama? " tanya Riani

" Hiks..kakak jelek usil mama~ " adu abigaeil

Riani mengerutkan keningnya begipula dengan fata melihat Tyas yang bersembunyi di balik meja kasir.

" Kak Tyas? kenapa?? kak Tyas usilin Abi apa? " tanya Riani lembut.

" Kakak jelek! " dengus Abi

Riani terkekeh mendengar suara abi.

" Um.. kenapa liat mama dong nak, kok ngumpet Begitu? " bingung Riani Melihat anaknya masih membenamkan wajahnya di dada nya.

" Gwak.. Mayu.." suaranya si kecil teredam semakin memperdalam pelukannya.

" Malu? " Riani masih bisa memahami ucapan abigaeil.

" Malu, kenapa coba kasih tau ayah~ " fata ikut bersuara.

Abigaeil cengo sebentar mendengar suara yang familiar di telinga nya.

" Awyah.." cicitnya

Fata tersenyum lebar mengusap-usap pipi tumpah abi diantara Kungkungan Riani.

" Iya, ini ayah...liat dong Abi gak kangen ayah? " tanya fata

Abigaeil mengangguk ribut melepaskan pelukan mama-nya.

Dan....

Kkyaaaaa!

.
.
.

" Cuteeeee yyyyyyy! " sebuah pekik kegemasan memenuhi gang sempit itu.

ABIGAEILWhere stories live. Discover now