Samudra Alterio

2.1K 70 3
                                    

_H A P P Y R E A D I N G_
.
.
.
.

Sinar matahari masuk dari celah jendela menyinari sepasang insan dengan tubuh yang masih sama sama polos dan hanya tertutup oleh selimut, Keduanya  masih lelap tertidur sampai sampai tidak merasa jika hari sudah mulai siang. Mungkin mereka berdua kecapean karna aktivitas tadi malam.

Perlahan mata Senja terbuka, yang pertama kali dia lihat adalah wajah Samudra yang begitu dekat dengan wajahnya, Cowok itu masih tertidur nyenyak tanpa terganggu oleh sinar matahari. Wajah Senja seketika memerah seperti kepiting rebus kala mengingat kejadian tadi malam.

Senja mengamati wajah Samudra yang begitu tampan dengan rambut yang berantakan. Perlahan tangan Senja mengusap pelan rahang Samudra membuat cowok itu merapatkan tubuhnya sambil memeluk erat pinggang Senja.

Senja terus mengelus rahang Samudra membuat sang empu mulai terusik dan secara perlahan membuka matanya, Sedangkan Senja langsung menutup matanya dengan berpura pura tidur. Samudra menatap wajah Senja lalu memajukan wajahnya dan mencium kening Senja beberapa detik lalu menjauhkan wajahnya dan tatapan mereka bertemu saat Senja membuka matanya.

"Makasih, Apa masih sakit?" Bisik Samudra, Tadi Malam dirinya bermain dengan kasar dan ia khawatir.

Senja menggeleng ."Hanya sedikit" Jawab Senja

Perlahan wajah Samudra mendekat, Mengikis jarak diantara keduanya. Sedikit lagi bibir keduanya bertemu tapi terhenti karna dering ponsel yang berada di samping Senja. Samudra berdecak lalu mengambil ponsel itu dan melihat siapa orang yang menelpon Senja disaat seperti ini.

Senja terkekeh saat melihat wajah sebal Samudra, Lalu mengambil ponsel itu dari tangan Samudra dan mengangkatnya, Sedangkan Samudra yang kesal langsung menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher Senja.

"Hallo" Ucap Senja setelah menekan tombol hijau.

"Hallo ja, Lo masih ada di hotel sama Samudra?" Tanya Adel dari sebrang sana.

"Iya, Gue masih disini, emang kenapa?"

"Nggak papa, Gue cuma mau bilang aja kalo KITA NITIP PONAKAN YANG LUCU LUCU!!" Teriak Adel membuat Senja menjauhkan ponselnya.

"Nggak usah teriak teriak!!, Malu di liatin banyak orang Adel!" Omel Nara kemudian merebut paksa ponsel yang berada di genggaman Adel, Sedangkan Senja tersenyum mendengar nara yang mengomeli Adel.

"Kalian berdua lagi sama Gevan, Delvin sekarang, dimana?"

"Iya kita lagi ngumpul di Cafe" Jawab Nara.

"Nggak udah didengerin omongan setan ya, Lo disana nikmatin aja hari minggu lo sama Samudra, Dan ya seperti yang Adel ucapin tadi, Kita disini nitip ponakan yang lucu!!" Lanjut Nara kemudian memutuskan sambungan sepihak membuat Senja menggelengkan kepalanya karna sifat Nara dan Adel tidak jauh berbeda.

Samudra yang merasa Senja sudah selesai langsung mengangkat wajahnya dan mengambil ponsel ditangan Senja lalu ditaruh di belakang tubuhnya.
Samudra menatap Senja intens, Senja yang ditatap seperti itu lalu bertanya.

"Apa?"

"Morning kiss" Jawab Samudra, kemudian cowok itu langsung mendaratkan bibirnya pada bibir Senja tanpa persetujuan gadis itu. Samudra menyecap dan melumat bibir Senja dengan lembut, menyalurkan perasaannya, Senja yang terbawa suasana membalas lumatan Samudra. Setelah seberapa menit berciuman, Samudra menyudahinya namun tangannya masih memeluk pinggang Senja.

"Udah kan?, Sekarang singkirin tangan kamu, Aku mau  mandi dulu" Ucap Senja.

"Mandi bareng ya, Kamu juga pasti nggak bisa jalan" Balas Samudra, Membuat pipi Senja merona dan malu.

SENJA UNTUK SAMUDRA || PERJODOHANKde žijí příběhy. Začni objevovat