Samudra Alterio

2.2K 70 0
                                    

_H A P P Y R E A D I N G_
.
.
.
.

Hari Senin, Hari yang  dibenci oleh para siswa siswi karna harus melaksanakan upacara di lapangan.  Semua siswa berbondong bondong menuju lapangan. Disisi lain Samudra dkk juga mengikuti upacara.
Terik matahari membuat para siswa protes karna Kepala Sekolah terus saja berbicara tanpa memperdulikan mereka yang kepanasan.

"Pak udah dong kasih nasehatnya. Pegel nih pak, Udah 1 jam kita berdiri disini di sini tapi bapak gak selesai selesai memberi amanatnya" Ucap Delvin sedikit berteriak yang berada di tengah barisan.2

"Iya pak, Bapak sih enak gak kepanasan karna ada pohon disitu, lah kita dijemur kayak ikan gesek aja" Protes  Salah satu siswa laki laki di samping Delvin.

Semua siswa mendengar ucapan laki laki itu langsung  pada berteriak agar Kepala sekolah segera menyelesaikan amanatnya dan Mereka segera ke kelas.

"Kalian semua tenang!, Baiklah bapak akhiri upacara ini, Selamat siang dan selamat belajar" Ucap Kepala sekolah lalu turun dan segera menuju ruangnya disusul guru guru yang lain.

Siswa siswi bersorak karna upacara sudah selesai, Mereka langsung bubar dan segera ke kelas masing masing.

Skip Kelas.

Kini Senja sudah berada dikelas dengan kedua sahabatnya begitupun dengan Samudra Dkk. Samudra  kini sudah pindah tempat duduk disamping Senja. Kedua temannya juga ikut pindah menjadi di samping meja Nara dan Adel.

"Anjir anjir, Pak Hemin kalo jadi pembina lama banget, Bikin kaki gue pegel. Berdiri 1 jam lebih di lapangan dah gitu panas banget, Bikin gerah aja!"  Ujar Delvin, Delvin kemudian mengambil buku tulis milik Adel yang berada di meja dan mengibaskan buku tersebut pada wajahnya.

"Heh!!, Ngapain lo ngambil buku gue Anjim!," Ucap Adel, Dirinya kemudian merebut paksa bukunya dari Delvin.

"Pelit banget sih lo. Cuma pinjem bentar, Nanti juga gue balikin!" Delvin menatap nyalang Adel.

"Ngapain natap gue gitu?!, Mau gue tabok tuh muka lo pake nih buku!" Ngegas Adel membuat Delvin menatap kearah meja Senja yang berada di belakang Adel.

"Ra, Ja, Kenapa sih lo berdua mau mau aja temenan sama Nek lampir kek dia!" Ujar Delvin menatap Nara dan Senja secara bergantian. Adel mendelik saat Delvin mengatai dirinya Mak lampir.

"Apa lo bilang Hah!!" Adel kemudian memukul lengan Delvin beberapa kali menggunakan buku yang dia pegang, Membuat sang empu meringis sakit.

"Aduhh aduh!!, Berhenti woy Sakit banget pukulan lo astagfirullah, Lo lagi dapet ya makanya marah marah terus." Delvin mengelus elus lengannya yang tadi di pukul oleh Adel.

"Kalo iya kenapa?, Makanya gak usah ngatain gue mak lampir kalo gak mau gue pukul!"

"Udahlah, Lo berdua dari tadi ribut mulu, Gue sumpah in kalian berjodoh tau rasa" Ucap Senja yang sudah jengah dengan pertengkaran Delvin dan Adel.

"Amit-amit gue berjodoh sama dia" Ucap Adel dan Delvin berbarengan sambil menunjuk satu sama lain.

"Ngapain lo ngikutin omongan gue!" Ucap Adel menatap sinis Delvin.

"Sape yang ngikutin?, Lo kali yang ngikutin gue" Ujar Delvin yang juga sedang menatap adel tal kalah sinis.

"Udah fiks kalo kalian itu jodoh" Ujar Nara.

"Nih ya, Kalo di dunia ini gak ada cowok selain Dolpin,..  Mending gue jomblo seumur hidup daripada harus berjodoh sama ni cowok!" Jelas Adel.

"Emang gue mau sama lo, yak gaklah. Cewek banyak kali di sini" Balas Delvin.

SENJA UNTUK SAMUDRA || PERJODOHANKde žijí příběhy. Začni objevovat