27 : Pelabuhan Yang Benar

829 251 98
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.

Ibarat perahu yang berlabuh di pelabuhan yang semestinya, pun dengan sepasang sepatu yang menemukan pasangannya, seperti itulah aku yang bertemu denganmu, tak punya alasan lagi untuk mencari yang lain, karena hadirmu sudah melengkapi segalanya.

Ibarat perahu yang berlabuh di pelabuhan yang semestinya, pun dengan sepasang sepatu yang menemukan pasangannya, seperti itulah aku yang bertemu denganmu, tak punya alasan lagi untuk mencari yang lain, karena hadirmu sudah melengkapi segalanya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Ponsel yang ada di atas nakas berbunyi sebentar tapi berulang pertanda ada pesan masuk.

Membangunkan salah satu insan yang tengah tertidur di atas kasur dalam satu selimut yang sama.

Tangan Aretha berusaha meraih benda itu dalam keadaan mata setengah mengatup. Ia pun memaksakan membuka aplikasi chat dan melihat isi pesan.

Sisa-sisa rasa kantuknya secara spontan hilang kala ia selesai membaca kalimat yang tertera di layar.

Andai kejadian itu tidak pernah terjadi, Aretha akan sangat senang mendapat ajakan bertemu dari ibu yang selama ini ia rindukan. Tapi sekarang rasanya berbeda. Bagaimana mungkin Aretha senang jika perempuan itu alasan dari kematian sang ayah? Dia menyembunyikan banyak sekali misteri yang membuatnya kebingungan.

Namun tetap saja, Aretha tidak bisa menolak. Ia juga sangat ingin bertemu dengan ibunya, terlebih untuk membicarakan hal penting.

Meletakkan kembali ponsel, Aretha melirik Alden yang masih tidur nyaman di sampingnya. Sehabis Subuh tadi mereka kembali ke kasur
dan melaksanakan sesuatu yang membuat Aretha harus kembali mandi.

Sebelum beranjak Aretha memandangi wajah sang suami dulu sambil tersenyum sepuas yang ia mau. Aretha mencium pipinya. Ia tidak mau membangunkan Alden yang terlihat masih lelah. Aretha pun turun dari ranjang untuk membersihkan badannya.

Selesai mandi Aretha berlanjut ke dapur untuk membuat menu sarapan sederhana.

Aretha menuliskan sesuatu di kertas dan di tempelkan di kulkas sebagai pesannya untuk Alden.

"Saya meminta kamu secara baik-baik untuk berhenti ikut campur soal kasus Pak Ghani dan kematian ayah kamu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Saya meminta kamu secara baik-baik untuk berhenti ikut campur soal kasus Pak Ghani dan kematian ayah kamu."

Aretha dan ibunya bertemu di salah satu restoran.

HEART BEAT √Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu