part 22

235 11 0
                                    

  Jam menunjukkan pukul 23:00 wib, tapi caca masih saja ada di tepi jalan, dia bingung mau tinggal di mana. Mau ngontrak dia gak punya uang.

Caca saat ini sangat hancur, tidak ada lagi semangat hidupnya, yang awalnya dia mempunyai Aira teman sejatinya sekarang malah pergi meninggalkan dia sendiri.

"Buat apa gue hidup kalo gue terus menderita begini, lebih baik gue mati aja" Kata caca lirih

Caca terus saja berjalan sampai dia berhenti di sebuah jembatan, caca bener-bener sudah kehilangan akal sehatnya. Dengan keadaan yang sangat kacau caca malah menaiki jembatan tersebut, yang mana di bawahnya terdapat jurang yang sangat dalam.

Ketika caca mau melompat tiba-tiba ada yang menarik tangannya sehingga caca terjatuh diatas dada bidang seseorang.

"Lo gila" Bentak laki-laki itu

Caca hanya diam tidak ada niatan buat menjawab pertanyaan itu, tampan menghiraukan pria tadi caca kembali bangkit dan pergi meninggalkan pria itu, tapi pria itu menahan caca untuk pergi.

"Lo mau kemana? " Tanya pria itu lembut dan hanya di jawab gelengan oleh caca.

"Ya udah lo ikut gue aja" Kata pria tadi dan langsung membawa caca ke dalam mobilnya.

Caca sama sekali tidak memberontak,dia terus saja mengikuti kemana pria itu membawanya, dia bodoamat sama apa yang akan terjadi nanti, apa pria ini bakalan berbuat jahat sama dia atau tidak, dia udah pasrah dengan hidup.

Tak lama kemudian caca dan pria itu sudah sampai di sebuah Unit apartemen yang sangat megah. Pria itu terus saja menarik tangan caca sampai di sebuah pintu apartemen.

"Ini apartemen punya gua, jadi lo bisa di tingga di sini dulu" Kata pria tadi

"Lo? " Kata caca

"Gue kenzo, lo gak usah khawatir kita gak akn tinggal 1 apartemen, gue akan tinggal di apartemen satunya lagi" Kata kenzo

"Dimana? " Kata caca

"Nih, di depan apartemen lo" Kata kenzo dan di balas anggukan oleh caca.

"Ya udah masuk gih, lo butuh istirahat" Kata kenzo sambil mengacak rambut caca.

"Iya, makasih lo udah bantu gue, padahal kita gak kenal sama sekali" Kata caca

"Iya sama-sama, udah gih masuk takutnya nanti masuk angin" Atau kenzo

"Iya" Kata caca

"Eh bentar, kata sandinya lo ubah aja ya, takutnya nanti lo lupa kalo kata sandinya masih yang lama" Kata kenzo

"Iyaa" Kata caca

"Kalo nanti ada apa-apa bilang sama gua" Kata kenzo lagi

"Iya bawel" Kata caca tersenyum.

"Nah gitu dong senyum kan cantik" Kata kenzo

"Ih apaan sih, gue masuk dulu" Kata caca dan langsung masuk ke dalam apartemen.

Setelah melihat caca bener-bener masuk kedalam apartemen, kenzo baru pergi dari sana dan masuk kedalam apartemen yang satu lagi.

"Dia udah sama gue queen" Kata kenzo kepada seseorang yang diseberang telfon.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 00:00 wib tapi mata caca belum juga bisa tertidur, dia masih kepikiran tentang Aira, siapa yang tega membunuh aira.

"Gue kangen lo ra" Kata caca

"Lo pasti udah bahagia ya di sana" Kata caca

"Lo pernah bilang kan sama gue, kalo gue kangen sama lo gue tinggal tutup mata aja, dan nanti lo bakalan dateng, tapi sampai sekarang kenapa lo gak pernah dateng, apa lo juga marah sama gue" Kata caca lagi

"Gue kangen banget sama lo ra, tolong temuin gue walaupun itu cuma mimpi gamasalah bagi gue" Kata caca lirih dan mulai memejamkan matanya.

***

3 bulan berlalu

Sudah 3 bulan Aira pergi meninggalkan mereka semua.

Selama 3 bulan itu caca hidup dengan kesedihan dan kesendirian, walaupun ada kenzo bersamanya tapi tetap saja caca merasa sendiri.

Sekarang anak kelas 12 SMA Nusantara lagi mengadakan UN ujian kelulusan, semua berjalan dengan lancar sampai hari terakhir ujian.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga ujiannya" Kata siswa-siswi.

Semua bersorak gembira karena sebentar lagi mereka akan lulus, tapi tidak dengan caca, dia masih saja bersedih.

Tidak ada yang mengajaknya bercanda, mengucapkan selamat, bahkan semuanya menganggap caca tidak ada.

"Sherin" Kata caca ketika melihat Sherin berjalan di depannya.

Sherin yang merasa namanya di panggil pun berhenti.

"Selamat ya, bentar lagi lo lulus" Kata caca tersenyum

"Jangan sok akrab deh lo, mending lo pergi sana jauh-jauh dari gue" Kata Sherin jutek

"Rin, gue minta maaf" Lirih caca

"Maaf, apa dengan maaf lo itu bisa mengembalikan aira" Kata Sherin

Caca hanya menundukkan kepalanya, karena dia tidak tau mau menjawab apa.

"Gak bisa kan lo, karena dari itu jangan harap gue maafin pembunuh kayak lo" Kata Sherin

"Tapi gue gak bunuh Aira, itu semua udah kebukti kan" Kata caca

"Iya lo memang gak bunuh aira, tapi lo sewa orang buat bunuh dia" Kata Sherin

"Gue gak pernah sewa orang" Kata caca

"Alah bacot lo" Kata Sherin dan berlalu dari sana setelah mendorong caca.

"Sampai kapan gue harus seperti ini" Lirih caca

"Sabar caca sayang semua akan segera berakhir" Kata seseorang yang melihat caca menangis.

"Dan lo akan mendapatkan yang semestinya" Kata dia lagi sambil tersenyum misterius.

"Kita udah mempersiapkan semuanya bos" Kata anak buahnya

"Lakukan seperti yang sudah kita rencanakan, dan pastiin kalo dia bakalan mati di hadapan kita" Kata orang tadi.

"Baik bos" Kata anak buahnya dan berlalu pergi

Jangan lupa vote and komen💜

Cinta Ataukah Janji (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang