patr 14

230 14 2
                                    


Derap langkah terdengar di lorong rumah sakit, terlihat sangat jelas wajah khawatir mereka, yang ada di pikiran mereka saat ini adalah bagaimna keadaan dia? Apa dia baik-baik saja?

"Sherin" Teriak sesil ketika melihat sherin berada di pintu ruangan pasien.

"Gimana? " Kata Hanifa dan dibalas gelengan oleh Sherin.

"Semoga baik-baik saja" Kata amanda dan di angguki oleh mereka.

  Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan, mereka langsung berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

"Gimana keadaan teman saya dok? " Kata amanda.

"Alhamdulillah dia baik-baik saja, cuma demam dan juga agak sedikit syok" Kata dokter

"Syukurlah kalo gitu, apa kita boleh liat keadaannya dok? " Kata amanda

"Boleh, silahkan" Kata dokter mempersilahkan mereka masuk.

   Sesampainya mereka di ruang inap caca, yang pertama mereka lihat adalah wajah pucat caca.

"Hai ca"kata sesil

" Hmm "kata caca lemes

" Lo kenapa bisa pingsan di tengah jalan sih caca, gimana ceritanya, gue aja sampe kaget karena tiba-tiba ada yang telfon gue pake HP lo dan bilang kalo lo pingsan dan di larikan kerumah sakit "kata sherin.

" Tadi guee..... "

Flashback on

   Karena terlalu kacau bahkan caca tidak melihat Jalanan yang dia lalui,
tanpa caca sadari di depannya melaju mobil yang sangat kencang.

    BRAK

Tanpa bisa di hindari terjadilah kecelakaan yang gak pernah di harapkan, di bawah guyuran hujan aspal yang semula di basahi oleh air hujan sekarang malah di penuhi dengan cairan kental yang berwarna merah.

  

   Karena mendengar benturan yang sangat keras kesadaran caca kembali, tapi dia sangat syok ketika melihat sebuah mobil yang menabrak pembatas jalan, dan tiba-tiba kepala caca sangat pusing apalagi dia melihat darah yang berceceran dimana-mana, tak lama kemudian kesadaran caca hilang dan dia tidak tau apa yang terjadi setelah itu.

Flashback off

  "Ouh gitu, tapi lo kenapa harus jalan sih, kan biasanya lo naik angkot" Kata wulan

"Gue udah nunggu lama, tapi angkotnya gak ada, makanya gue jalan" Kata caca setengah berbohong, dia gak mau kasih tau kalo sebenarnya dia memilih jalan itu karena gak sanggup melihat kemesraan divo dan bella.

"Lo udah kasih tau ortu lo, kalo lo sakit? " Kata sherin

"Belum" Kata caca

"Ya udah kalo gitu biar gue kasih tau" Kata sherin.

"Eh gak usah biar gue aja" Kata caca dan di bales anggukan oleh mereka.

"Kalo gitu gue ke kantin dulu ya, mau beli makanan gue laper" Kata sesil

"Gue ikut" Kata sherin.

"Gue juga laper" Kata wulan.

"Kalo gitu kalian ke kantin aja dulu, gue gak papa kok sendiri" Kata caca

"Ok kalo gitu lo kita tinggal bentar ya" Kata amanda dan di bales anggukan oleh caca.

   Setelah kepergian mereka caca langsung mengambil hpnya yang berada di meja samping brangkasnya.

"Apa mereka akan khawatir kalo gue kasih tau keadaan gue? " Kata caca

"Gue takut Kalo gue hubungi mereka, bukannya menenangkan bgue, tapi mereka malah bikin gue tambah down" Kata caca

"Tapi gak mungkin kalo mereka gak khawatir sma gue, gue kan anaknya, pasti ada rasa khawatir mereka, kalo gitu gue hubungi aja kalo ya, siapa tau bunda bisa kasih solusi tentang masalah gue" Kata caca dan mulai menghubungi bundanya.

"Halo bund" Kata caca ketika panggilannya sudah tersambung.

"Apa? Tumben kamu menghubungi saya, mau minta uang? " Kata dewi

"Bukan bund, caca mau bilang kalo caca sekarang lagi skit bund" Kata caca

"Alah alesan aja kamu, bilang aja kalo kamu mau cari perhatian saya kan" Kata dewi.

"Gak bund, aku beneran sakit, aku butuh bunda dan ayah di samping aku" Kata caca lirih karena menahan air mata yang mau keluar.

"Alahh jangan ekting deh kamu, mau kamu sakit kek, mati sekalipun saya gak peduli, udah jangan hubungi saya lagi kalo gak penting, buang-buang waktu saya aja kamu" Kata dewi dan langsung mematikan panggilannya sepihak.

PRANG

  Karena emosi caca melemparkan hpnya ke sembarangan arah dan mengakibatkan hpnya hancur.

"ARGHHHH AAAAAA HU.. HU.. HU" teriak caca histeris dan menjambak rambutnya.

"Kenapa mereka sangat membenci gue, bahkan hiks gue sakit pun mereka gak percaya" Kata caca

PRANG

BRUK

PRANG

Semua benda yang ada di ruangan inap caca hancur berantakan karena caca melempar nya ke sembarang arah.

"AAAAAAA GUE BENCI HIDUP INI AAARRGGGHHH" teriak caca frustasi.

"Astaghfirullah caca, lo kenapa? " Kata  amanda kaget ketika melihat kamar inap caca yang sangat berantakan, bukan cuma kamarnya tapi keadaan caca jauh lebih kacau, dengan rambut acak-acakan, mata membengkak bahkan darah mengalir dari tangannya caca, karena itu infus yang terpasang ditangannya  lepas.

  Seolah-olah tidak mendengar perkataan amanda caca kembali mengamuk, bahkan dia memecahkan kaca yang ada di ruangan nya.

"Astaghfirullah, ada apa ini" Kata wulan ketika memasuki ruangan caca, bukan cuma wulan tapi yang lainpun juga kaget,

"Caca apa yang lo lakuin" Teriak sherin ketika melihat caca mengambil pecahan kaca dan menggores tangannya.

  Tanpa berpikir panjang mereka langsung berlari ke arah caca dan memeluk nya, bukannya membalas pelukan mereka, caca malah mendorong mereka.

"PERGII" teriak caca

"Ca lo kenapa? Cerita sama kita jangan kayak gini, gue sedih kalo liat lo seperti ini" Kata amanda berusaha meredakan amarah caca.

"GUE BILANG PERGI YA PERGI, GUE BENCI SEMUANYA AAAAAGGRHHHHH PERGI" teriak caca lagi.

"Tapi caca... " Kata amanda terpotong.

"PERGI GUE BILANG" kata caca sambil menyodorkan pisau kepada mereka.

  Hanifa memberi isyarat kepada wulan buat panggil dokter, seolah mengerti dengan isyarat Hanifa wulan langsung berlari memanggil dokter.

    Tak lama kemudian dokter datang, dan langsung menyuntikkan obat penenang kepada caca, alhasil caca langsung tidak sadarkan diri.

"Gimana keadaan caca dok, kenapa dia bisa ngamuk seperti itu? " Kata amanda setelah melihat dokter selesai memeriksa kondisi caca.

"Sepertinya pasien mengalami tekanan, dan banyak pikiran yang mengakibatkan tidak terkontrol nya emosi pasien" Kata dokter.

"Apa selama ini pasien memiliki masalah besar yang mengakibatkan kondisi dia memburuk? " Kata sangat dokter.

"Setau kita gak ada dok, soalnya selama ini kita liat dia baik-baik saja, bahkan sangat ceria" Kata sesil.

"Sepertinya teman kalian membutuhkan psikiater, karena saya melihat banyaknya luka di tubuh pasien, sepertinya itu luka akibat perbuatan dia sendiri" Kata sangat dokter.

Deg

   Hati mereka sangat hancur ketika mendengar perkataan dokter tadi,mereka merasa gagal menjadi seorang sahabat, sahabat macam apa mereka sampai-sampai tidak mengetahui kondisi temannya yang sangat buruk, bahkan mereka selama ini menganggap caca orang paling bahagia di dunia ini, tapi ternyata dia banyak menyimpan luka, banyak pertanyaan di otak mereka.

  Apa penyebab caca menjadi depresi gini? Apa keluarga atau masalah lain?


Cinta Ataukah Janji (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang