Ch. 28 - Lost

9 1 3
                                    

Note from Panpan:
Merhaba Touriders, bab ini bener" highlight dari tour Panpan waktu di Turki dan kemungkinan kalau kalian tebak bakal benar hahahaa
Tapiiii Panpan masih tetap mau baca tebakan kalian. Jadi tolong tetap tinggalkan komen dan ingat vote juga yaaa ❤



Arslan Demir
Kita kumpul sekarang
Aku tunggu kalian di taman bawah sini

"Eh Ta, gue mesti end call sekarang nih. Arslan udah suruh ngumpul," kata Ayla.

"Benter, benter, satu lagi yang gue mau ingatin ke lu. Pleaseeee... jangan bego. Lu sekarang ada pilihan. Jadi pilih yang terbaik, okay?" 

"Iya, Ta. Gue beneran end call sekarang ya."

"Benterrrr... satu lagii."

"Apa?"

"Jangan lupa baklava gue, lokum juga hehehe"

Dia tertawa, terhibur dengan Tata yang sampai sekarang masih parnoan akibat keisengannya. Ayla mengakhiri telepon itu lalu mengirimkan pesan ke group WhatsApp 'Wonder Turkey' dan segera berbelok keluar dari tempat persembunyiannya yang sebenarnya tidak jauh dari titik kumpul.

Ketika Ayla semakin mendekati titik kumpul, dia menyadari sosok Teddy di samping Arslan. Ayla kembali memicingkan matanya, mengira dirinya salah lihat, tapi tidak. Memang betul Teddy sedang bersama Arslan dan keduanya seperti sedang mengobrolkan sesuatu.

"Cepat juga kamu udah di sini," kata Arslan begitu melihat Ayla yang mendekat.

"Saya ke toilet dulu," pamit Teddy. Dia tersenyum sekilas pada Ayla kemudian bergegas menjauh.

Ayla mengernyit, merasa ada yang aneh pada Teddy. Biasanya Teddy akan mendekat, berusaha mengajaknya ngobrol tapi sekarang malah menghindar.

Ia menoleh sekali lagi ke belakang, melihat Teddy yang berjalan menjauh, kemudian menatap Arslan, "Dia ngajak kamu ngobrol-ngobrol lagi?"

Arslan menaikkan kedua alisnya dengan raut bosan, "Yah... begitulah."

Melihat respon Arslan, Ayla menebak kemungkinan si Teddy memamerkan kekayaannya seperti kapan lalu. Jadi dia memutuskan untuk tidak mencari tahu lebih lanjut. Bisa-bisa dia terbawa emosi lagi.

"Oh ya, tadi Omah minta aku temani mereka shopping di Grand Bazaar. Kamu mau barengan?"

"Emmm, gak deh. Barang titipan aku banyak, takut gak sempat kalau harus saling nunggu," tolak Ayla. Sebetulnya ini hanyalah alasan. Setelah percakapannya dengan Tata barusan, Ayla merasa dia sangat memerlukan waktu sendirian untuk berpikir.

"Oke, nanti kamu jaga diri baik-baik." 

Tak lama kemudian, semua peserta telah terkumpul kembali. Arslan langsung memimpin mereka keluar dari perkarangan Aya Sofya menuju Grand Bazaar. Perjalanan dari Aya Sofya hingga Grand Bazaar tidak memakan waktu kurang dari dua puluh menit.

"Bapak-bapak, Ibu-ibu, kita sudah sampai. Saya mau minta perhatian anda sebentar," seru Arslan, "Coba perhatikan sisi kiri sini ada tanda 'GATE 1' dan di atas tertulis 'Nuruosmaniye Kapısı' - ini adalah nama GATE 1. Kalian bisa mengambil foto dulu agar nanti dapat mencari kembali gate ini. Kita akan kumpul kembali satu jam lagi. Happy shopping!"

🎈🎈🎈

Ayla mempercepat langkahnya kala lampu-lampu dalam Grand Bazaar mulai dipadamkan. Suasana yang tadinya ramai dengan lautan manusia mendadak menjadi sunyi sepi dalam sekejap mata. 

Perasaan kesal masih membuncah di dadanya kala ia teringat bayangan GATE 1 yang tertutup tepat di depan matanya. Dia telah berusaha meminta kelonggaran dari petugas di tempat untuk membukakan GATE tersebut, tapi sang petugas sepertinya tipe anak guru yang sangat patuh dengan aturan sehingga permintaannya di tolak mentah-mentah.

TOURITHJOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang