Bukannya kamu juga sama?

540 34 0
                                    

"Kenapa gak jujur dari dulu aja sih? Kenapa nunggu aku disakitin cowok lain dulu? :("

-Elin Zyian

Pertanyaan mengenai mengapa hingga sekarang masih ingin sendiri menurut sebagian orang adalah hal yang wajar. Sendiri bukan berarti kesepian dan bersama bukan berarti bahagia. Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Elin yang dari tadi duduk di teras depan rumah sambil membaca sebuah novel karya Tere Liye yang berjudul HUJAN. Entah mengapa Tere Liye masih menjadi penulis kesukaannya. Menurut Elin, membaca adalah cara terbaik untuk melupakan semua masalah. Gadis itu juga suka menonton drama. Apalagi drama yang memiliki ending yang meyedihkan. Pernah saat seminggu setelah kepergian mamanya. Elin mencari ketenangan dengan cara menonton drama Korea berjudul Hi Bye Mama. Sungguh drama itu sangat menguras air mata. Siang itu suasana sangat sunyi dan tenang. Mungkin karena Elin sudah lama tinggal di luar kota maka suasana dirumahnya terasa sedikit berbeda. Saat pertama kali ia kesini, banyak yang berubah. Gadis itu sudah membuat sebuah keputusan besar. Mulai hari dimana ia menangis sekeras mungkin adalah hari dimana ia menjadi perempuan yang lemah. Berjanji pada diri sendiri agar tidak membohongi diri sendiri. Mengatakan "Tidak" untuk apa yang ia tidak suka dan begitupun sebaliknya.

"Lagi ngapain El? Lagi ada msalah? Cerita dong sama aku, jangan kamu simpan sendiri masalahnya." suara itu terdengar tidak asing.

Laki-laki yang selalu ada baik suka atau duka. Dari dulu ia selalu sama baik dari fisik maupun kepribadiannya. Bedanya ia bertambah tinggi.

"Eh Rion, udah dari tadi? Kok gak bilang sih? Masuk dulu sini, kamu mau minum apa? Teh aja ya? Eh atau kopi?" tanya Elin sedikit canggung.

"Aku apa aja mau kok, tapi kalau boleh jangan kopi. Teh manis aja ya El," jawabnya lalu membuka gerbang dan duduk di samping Elin.

Seseorang yang berani jatuh cinta harus siap jika suatu saat akan patah hati. Dipatahkan oleh realita yang mengatakan bahwa cinta takkan bisa dipaksakan. Berlindung dengan kata 'kamu terlalu baik untuk aku' padahal hatinya belum siap untuk menerima orang baru. Faktanya cinta memiliki dua sisi yang dapat dilihat dengan pandangan yang berbeda. Ada satu sisi yang mengatakan bahwa jatuh cinta itu menyakitkan dan di sisi lain mengatakan bahwa jatuh cinta rasanya sangat mengasyikkan.

Yass, mungkin Rion dan jutaan orang di luar sana beranggapan bahwa jatuh cinta sangat mengasyikkan. Jangan takut jika suatu saat patah hati akan menghampiri mu tapi takutlah jika kamu tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaanmu padanya. Memang betul katanya lebih baik terlangka dari pada tidak sama sekali tapi bukannya lebih cepat akan jauh lebih baik?

Elin datang dengan secangkir teh manis hangat "Rion kamu kok dari tadi melamun? Lagi ada masalah? Kenapa? Cerita dong, masa kamu gitu sih!"

"Eh, enggak kok."

Meskipun Rion sudah berusaha untuk menutupinya tapi tetap saja Elin tau kalau sebenernya ada yang disembunyikan olehnya. Elin itu orangnya paling benci dengan yang namanya rahasia.

"Kebiasaan deh, kamu gak percaya sama aku? Kita kan temenan udah lama. Kamu tau kan aku orangnya gimana. Aku gak akan bilang ini ke siapapun."

Rion menghela nafas panjang.

"Tentang perempuan yang waktu itu."

Karena semakin penasaran, Elin mendekatkan wajahnya tepat dihadapan Rion. Saat ini mata mereka saling bertatapan.

"Aku mau nikah sama dia tapi aku gak tau apakah dia mau atau enggak."

"Tunggu, kamu mau nikah? Kok tiba-tiba gini..." Elin kaget, tiba-tiba hatinya seperti tersayat. "Kamu beneran suka sama dia? Kenapa gak jujur aja? Udah pernah ngomong langsung? Kok kamu gak pernah ngenalin dia sama aku?"

KEMBALI SMP (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang