27 - {𝐁𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐦𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬}

Mulai dari awal
                                    

Tanpa disadari oleh mereka, seorang anak kecil berdiri di balik pohon sambil mendengarkan tawa mereka.

"Hancurkan inti jiwanya dan kau bisa bertemu kembali dengan orang tuamu." Ucapan itu terus terngiang-ngiang di kepalanya dan langsung merobek kulit luar inti jiwa milik (Y/n).

Kosong.

Itulah yang bisa dilihat oleh anak laki-laki tersebut. Sepanjang penglihatan hanya terlihat warna hitam dan sangat gelap.

Ruang kosong tersebut tiba-tiba saja memiliki bulan dan juga bintang-bintang indah yang membuat anak laki-laki itu tertegun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang kosong tersebut tiba-tiba saja memiliki bulan dan juga bintang-bintang indah yang membuat anak laki-laki itu tertegun.

"Hm? Tidak kusangka ada penyusup disini."

Suara asing terdengar membuat anak laki-laki itu menatapnya sekitarnya. Kosong. Tidak ada orang sama sekali. Terlihat di depan sana inti jiwa (Y/n) yang berwarna ungu malam.

"Hei nak, lebih baik kau tidak melakukan apapun disini." Tegur suara itu tenang yang membuat anak laki-laki itu gemetar.

"Si-siapa kau?!"

"Aku? Aku hanyalah roh."

Karena merasa sudah terlalu lama, anak itu langsung berusaha menikam inti jiwa (Y/n) namun tubuhnya tiba-tiba terlempar dan mengeluarkan batuk darah.

"Sudah kubilang padamu, kenapa tidak mendengarkan."

"Apa yang tau?! Jika aku tidak melakukan ini, aku bisa mati! Aku ingin tetap tidur hanya untuk bertemu dengan kedua orangtuaku!!"
Teriaknya marah dengan air mata deras.

"Gadis ini juga menderita. dua kali, dirinya mendapat akhir yang sama di dua kehidupan. Orang tuanya dan kakaknya tewas karena iblis. Dan itu diumurnya yang keempat tahun. Banyak orang yang juga sepertimu, ingin tidur hanya untuk bertemu dengan orang yang mereka sayangi. Namun mereka tahu, itu hal yang sia-sia."

"Lalu apa yang harus kulakukan...?" Tanya anak itu pasrah.

"Berjuanglah untuk terus hidup."

Anak laki-laki tadi tiba-tiba saja terbangun dengan tali yang masih mengikat tangannya dan (Y/n). Pikirannya kembali mengingat percakapannya dengan roh aneh yang menjaga inti jiwa (Y/n).

"Benar, aku tidak akan bisa terus maju jika terus menghadap ke belakang."

.

.

"(Y/n)." Panggil sang ibu. Mereka berempat saat ini sedang duduk di teras rumah sambil mengobrol satu sama lain.

"Ha'i Kaa-san?"

"Bagaimana kabarmu tanpa kami disana?" Tanya sang ibu membuat (Y/n) mengnyrit heran.

"Apa maksudmu, Kaa-san?"

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang