R A I L A_0.6_

110 20 1
                                    

Happy Reading

Ai Psikopat

Dalam rumah besar  bertingkat dua. Diisi banyak orang dan empat orang yang sedang memanggang daging.

"Destai!! Apinya jangan besar goblok nanti hangus!!". Gerry berteriak heboh melihat Cara memanggang Desta.

"Heh Gerry salut! Gak usah bacot! Gue bisa manggang nya, kerjain kerjaan lo!" teriak Desta Balik. Gerry mendelik tajam dan kembali memotong daging dengan tipis.

"Gegara lo nih kita di hukum!" umpat Gerry dengan kesal. Desta mendelik tak suka.

"Karena lo juga. Dadakan banget bilang Raila di tangkap, kan gue panik bege!".

Raila sedang mencuci sayur seledri dan Aron yang menyusun setiap Daging dan seledri dalam piring. Terkejut karena Raila yang menceritakan tentang dirinya yang terbebas karena Diego.

"Yang jadi jaminan lo?" tanya Aron dengan wajah tak percaya.

"Hm. Diego, cowok culun yang gue pacarin waktu itu". Jelas Raila datar. Aron mengangguk paham.

"Gimana lo bisa jumpa dia?". Tanya Aron lagi.

"Di sekolah, dia ngobatin gue, gue minta nomornya dan dia jadi jaminan gue". Jelas Raila. Aron mengangguk kecil.

"Alhamdulillah selesai!!" Gerry berteriak heboh, Desta melemparkan penjepit hingga mengenai Gerry.

"Apasih anjing!" makinya tak Terima.

"Lo berisik anjir!".

Raila dan Aron saling tatap lalu saling mengangkat bahu acuh.

"Bawa ke ruang makan". Titah Raila dan di angguki semuanya.

****

Selesai sudah masa hukuman dadakan Raila. Malas dirumah karena keluarga besarnya sedang berkumpul. Kini dirinya berada di taman dengan pandangan kosong kedepan.

"Awas kesurupan".

Raila terperanjat kaget ketika seorang duduk di dekatnya tanpa Raila tau. Raila menoleh, menatap tajam pria dengan rambut berantakan dan menatap iris mata Cokelat itu. Raila kembali menghadap kedepan tak peduli dengan Dirga yang kini tersenyum kecil kepadanya.

"Lo ngapain disini?". Tanya Dirga dengan suara datarnya.

"Bukan urusan lo". Jawab Raila dingin. Dirga tersenyum dalam diam. Raila kini tak seperti Raila bersama Diego tadi siang.

"Luka lo udah di obatin?" tanya Dirga membuat Raila menoleh.

"Bukan urusan lo!" desisnya tajam.

"Gue mau urusan lo jadi urusan gue". Jelas Dirga. Raila tersenyum miring kepo sekali Dirga ini.

"Emang lo siapa? Keluarga? Saudara? Pacar?". Tanya Raila  beruntun dengan wajah dinginnya.

"Kalo jadi pacar lo boleh ikut campur urusan lo?" tanya Dirga lagi. Raila terdiam. Pacar? Seketika ingatannya berputar kepada Diego tadi siang. Raila menggeleng kecil menepis pikirannya tentang Diego.

"Gak!". Jawab Raila.

"Lo punya pacar?" tanya Dirga akhirnya. Raila terdiam. Diego itu termasuk pacarnya atau tidak?.

"Ada". Jawabnya dan seketika membola. Apa barusan dia mengatakan bahwa Diego adalah pacarnya?. Dan Dirga tersenyum lebar. Ternyata Raila mengakuinya.

"Gue mau balik!" kaya Raila cepat dan berdiri. Menuju motornya dan melaju tanpa berucap apapun lagi pada Dirga yang tersenyum manis.

RAILAWhere stories live. Discover now