Cinta vs Kasih Sayang

10 1 0
                                    

Salman menatap pelan ke arah Ustadz Hasan. Kemudian menunduk kembali.

"Begini saja, akhi. Terkadang pasangan yang menikah itu awalnya belum ada rasa suka. Tapi lama kelamaan mereka akan bisa saling jatuh cinta. Banyak yang seperti itu. Waktu yang akan membuktikan." Bujuk Ustadz Hasan.

"Berarti saya mengkhianati perasaan saya, ustadz." Salman mencoba berunding.

"Tidak, akhi. Tidak selamanya perasaan kita itu murni. Bisa jadi hanya dorongan sesaat yang lama-lama hilang." Kilah Ustadz Hasan.

"Cinta monyet?" Terka Salman.

"Cinta monyet." Tegas Ustadz Hasan.

Salman mengusap wajahnya sambil beristighfar pelan.

"Baik, akhi. Ini sudah hampir adzan magrib. Ana pamit dulu. Besok pagi antum saya tunggu di rumah ana. Ustadzah Farika juga akan ana undang. Siap ya? Desak Ustadz Hasan.

"Insya Allah, ustadz." Jawab Salman pendek.

"Alhamdulillah. Baik, ana pamit. Wassalamu'alaikum." Ustadz Salman tersenyum lega.

"Wa'alaikumsalam warahmatulloh."

"Ustadz." Suara Salman menghentikan langkah Ustadz Hasan.

"Apa saya nanti bisa mencintai Ustadzah Farika?" Salman bertanya lirih.

Ustadz Hasan terdiam sejenak. Lamunannya melayang. Membandingkan paras Ustadzah Farika dengan adiknya. Mereka berdua mirip. Harusnya Salman tidak terlalu sulit melupakan adiknya.

"Akhi, menurut saya, kasih sayang, menduduki tempat yang lebih tinggi daripada cinta. Cinta bisa pudar karena waktu. Namun kasih sayang akan semakin menguat dengan berjalannya waktu. Cinta bisa teralihkan dengan cinta yang baru. Namun kasih sayang tak akan mudah tergoda maupun berpaling pada hal yang semu. Cinta bisa timbul dari wajahnya yang rupawan indah tak terperi, namun kasih sayang tidak terukir dari kefanaan materi. Cinta mungkin membuat antum hidup dari kematian, namun kasih sayang membuatmu sanggup menjalani hidup maupun mati." Ustadz Hasan melemparkan nasihat pamungkasnya.

Salman mengangguk dan tersenyum pahit.

Ustadz Hasan menepuk pundaknya. Dan mereka berpisah. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bidadari SalmanWhere stories live. Discover now