19 - Darah

29.4K 2.8K 124
                                    

^^
Zidan

3 bulan kemudian...

Hari-hari selama kurang lebih tiga bulan telah dilalui seperti biasa setelah Zidan dan Julian melihat rupa putra mereka.

Bahkan Zidan dan Julian telah berhasil melewati Ujian Sekolah, sebagai akhir dari perjalanan mereka di Sekolah Menengah Atas itu tanpa halangan apapun sebulan yang lalu.

Namun hingga sekarang, Zidan masih belum mengatakan kebenaran mengenai hubungannya dan juga kehadiran si kecil diantara dirinya dan Julian. Hal itu tentunya membuat Julian sedikit kecewa.
.
.
Saat ini Zidan dan Julian tengah berjalan di lorong rumah sakit menuju pintu keluar setelah melakukan check up yang diperintahkan dokter Vani.

Seperti biasa, Zidan yang sangat bahagia karena ia semakin dekat bertemu dengan putranya pun tak melepas senyuman bahagianya yang terpasang di wajahnya.

Mereka berdua bergandengan tangan atas permintaan Zidan yang kasihan melihat pacarnya yang mulai kesusahan berjalan. Permintaan Zidan lantas diiyakan oleh Julian, toh dirinya memang benar kesusahan untuk berjalan.

"Ga pegel itu lu senyum mulu dari tadi, hah bapak Zidan?"

Zidan lalu menoleh ke samping, menatap Julian sambil menggelengkan kepalanya seperti anak kecil.

"Sebulan lagi kita bakalan ketemu sama dede... WOHOO GUE SENENG BANGET!"  teriak Zidan yang sangat bahagia membuat beberapa orang yang ada disekitar mereka menoleh ke arah mereka.

Julian yang saat itu memegang lengan Zidan seketika mencubit lengan Zidan itu.

"Berisik banget lu ihh! masih di rumah sakit ini Zidan!" 

"Heheh... sorry ayang..." 

Julian pun memutar matanya malas.

"Oh iya Dan... kapan lu bakal bilang ke papa? gue udah bunting delapan bulan ini, dan lu masih belum bilang ke papa..."  kata Julian secara tiba-tiba membuat Zidan menghela nafasnya pelan.

"Huh~ setelah dipikir-pikir... sekarang gue siap bilang ke papa, Jul."

Sontak Julian tersenyum mendengar itu.

"Seriusan? kapan lu mau pulang?"

"Gimana kalo sekarang kita langsung pulang ke rumah aja? gue kelamaan nunda sampe lu udah mau lahiran."

"Ehmm lu yakin mau pulang sekarang?"  tanya Julian ragu-ragu.

'Kenapa perasaan gue malah jadi ga enak ya?' - Julian

"Yakin Jul... gue telpon papa dulu, ngabarin kalo kita bakal pulang." 

Julian lalu mengangguk menanggapinya.

*Tutt...tut...

Tak lama setelah memencet tombol untuk memanggil, akhirnya panggilan Zidan pun tersambung.

"Halo pah..."

"Oh, halo-halo Dan... tumben lagi
kamu nelpon papa, ada apa Dan?"

"Zidan sama Julian maunya pulang
sekarang pah, papah lagi di rumah nih?"

"Iya, papah di rumah nak.. sama
mama juga."

"Oke deh pah, Zidan otw sekarang."

"Oke.. oke, hati-hati di jalan nak!"

"Siap pah!!"

*Tut...

Panggilan pun diputus setelah Zidan mengabari papanya.

Tanggung Jawab! - BL [ MPREG ]  [ SELESAI ]Where stories live. Discover now