Part 26

67 15 2
                                    

Arkhai yang melihat mobil yang ditumpangi oleh Avishka berbelok ke rumah sakit, akhirnya ikut berbelok juga. Saat mobil Avishka telah berhenti di tempat parkir, Avishka terlihat keluar dari mobil. Melihat hal itu, Arkhai bergegas memarkirkan mobilnya juga dan kemudian turun dari mobil, lalu segera menghampiri Avishka.

"Ar, kenapa kita ke rumah sakit bokap lo, sih?" tanya Aira penasaran.

"Gue juga nggak tau. Dia nggak bilang kalau tujuannya ke sini," jawab Arkhai. "Apa mungkin ada keluarga atau kenalannya yang dirawat di sini, ya?" tanyanya menerka-nerka.

"Kita susulin aja, yuk. Cepetan!" ajak Aira terkesan memaksa. Ia menarik tangan Arkhai agar berjalan lebih cepat.

"Ya sabar, dong," balas Arkhai.

Arkhai dan Aira melihat Avishka masuk ke dalam rumah sakit. Dan di lobi rumah sakit itu, Avishka terlihat berbicara dengan seorang wanita yang terlihat cantik dan anggun.

"Kamu udah dateng, Sayang? Kita langsung ke ruangannya Dokter Aksa aja, ya? Yuk." Tiara menggandeng tangan Avishka. Namun gadis itu menahannya, membuat Tiara merasa bingung.

"Ma, bisa nggak kalau check-up nya besok aja? Aku lagi sama temen sekarang. Aku nggak mau mereka tau tentang penyakitku. Aku nggak mau dijauhi gara-gara mereka tau aku penyakitan. Please ...." Avishka menatap Tiara dengan penuh harap. Ia melirik Arkhai dan Aira yang baru memasuki lobi dan menghampirinya.

"Kamu bawa temen? Siapa? Anya? Kalau Anya 'kan emang udah tau, Sayang. Kenapa harus takut lagi?" cecar Tiara.

"Bukan Anya, tapi mereka," jawab Avishka sembari menoleh ke arah Arkhai dan Aira.

Tiara mengikuti arah pandang putrinya. Dan ia melihat sepasang remaja yang baru kali ini dilihatnya. Arkhai yang mengerti jika dirinya dan Aira sedang diperhatikan, menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum pada Tiara.

"Selamat siang, Tante," sapa Arkhai ramah.

"Siang, Tan," Aira juga ikut menyapa.

"Siang," balas Tiara. "Kalian ini ... teman-temannya Vishka?" tanyanya kemudian.

"Iya, Tan," jawab Arkhai.

"Kalau boleh tau, kalian lagi janjian hari ini? Mau ke mana?" cecar Tiara.

"Sebenarnya kita tadi janjiannya dadakan, Tan. Saya dengar Vishka mau pergi ke suatu tempat sebelum pulang ke rumah, jadi saya minta izin untuk ikut. Tapi saya nggak tau kalau ternyata Vishka mau pergi ke rumah sakit," terang Arkhai.

"Ah, kalau soal itu-" ucapan Tiara langsung disela oleh Avishka.

"Soal itu! Sebenernya aku juga nggak tau kalau ternyata hari ini disuruh pergi ke rumah sakit. Pak supir tadi yang ngasih tau kalau mamaku nunggu di sini. Kebetulan tempat yang mau aku datengin itu ada di sebelah gedung rumah sakit ini," jelas Avishka cepat. Ia melirik Tiara dan memohon agar tidak mengatakan yang sebenarnya pada Arkhai dan Aira melalui tatapannya.

Tiara mengangguk lalu menoleh pada Arkhai dan Aira. "Iya, saya tadi lupa bilang ke Vishka kalau hari ini saya minta ditemani check-up. Makanya saya minta supirnya mengantarkan langsung ke sini," ucap Tiara mengikuti kebohongan putrinya.

"Tante sakit? Sakit apa?" tanya Aira.

"Oh? Bukan, saya nggak sakit apa-apa. Ini memang pemeriksaan rutin setiap bulan. Ya ..., sebagai antisipasi saja. Jangan sampai ada penyakit yang nggak diketahui bersarang di tubuh kita. Dan misalnya ketika ketahuan penyakit itu sudah sangat parah, maka itu sudah sangat terlambat. Tentunya sulit untuk dilakukan pengobatan, bukan? Dan saya masih belum sanggup untuk meninggalkan suami dan anak-anak saya," jawab Tiara panjang lebar diakhiri dengan tersenyum lembut pada Avishka.

My Last Hope (ON GOING)Where stories live. Discover now