🧋; 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟐𝟓

1.6K 207 3
                                    

"Noo, jangan pergi..."

"H-hoon..."

"Noo, jangan pergi..." ulang Sunghoon lagi.

Sunoo menitikkan air matanya. Baru aja dia dan Sunghoon menjalin hubungan tapi mereka harus pisah. Masih banyak yang pengen dia lakuin sama Sunghoon. Mengingat kencannya sangat terbatas. Yaiyalah, paling mentok nonton konser bioskop bareng Sunghoon, Jalan-jalan di taman kota, belanja di mall, atau ke Namsan tower buat mengunci cinta mereka. Tapi sayangnya semua itu gak bakal pernah terjadi. Sunoo sadar dia berasal dari kelangan mana dan Sunghoon dari mana. Udah kayak beda alam.

Jay dan Sangwon pun meninggalkan mereka berdua.

"Kalo disuruh milih gue juga gak bakal pergi, Hoon. Tapi gue gak bisa tinggal disini. Disini gue gak bakal punya masa depan yang bagus, apalagi gue harus bisa ngejar cita-cita gue juga." Sunoo menitikkan air matanya kembali. "Jangan tahan gue, Sunghoon," lanjut Sunoo.

Sunoo sekali lagi memandang desa yang penuh kenangan untuknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sunoo sekali lagi memandang desa yang penuh kenangan untuknya. Dia sangat ingat, bagaimana awal masuk ke desa ini, memulai sekolah disini, dan bertemu orang-orang disini. Semua itu gak akan pernah dia lupakan. Sunoo memasuki mobilnya yang terparkir di lapangan dekat perbatasan, membuka kaca mobil lalu melambaikan tangannya dengan memasang senyum sedih. Dia sedih harus meninggalkan teman-temannya.

Sehabis liburan dari pulau Jeju, Sunoo sebenarnya hanya memanfaatkan sisa liburannya untuk pulang ke Seoul. Namun semua itu menjadi nasib sial untuknya setelah bertemu dengan bapaknya, bapaknya malah menyuruh Sunoo untuk kembali ke Seoul. Padahal Sunoo sedikit gak terima. Perjanjian awal kan, dia tinggal di desa itu selama dua tahun bahkan belum menginjak setahun disana dan terlebih lagi dia telah menemukan cintanya, dia malah disuruh balik. Baru aja ngerasain bahagia berada di desa itu. Datang lah masalah kampret buat ninggalin, kalau tau gini kan mending dari awal dia nolak aja waktu disuruh pergi ke desa itu. Lebih baik gak tau desa Bojong gede sama sekali dari pada harus ninggalin.

"SUNOO, HATI-HATI YA!" teriak Jungwon.

"SUNOO, KALO ADA WAKTU BERKUNJUNG YA!" kini giliran Soobin yang teriak.

Sunoo mengangguk. Namun faktanya, dia gak bakal bisa berkunjung lagi karena bakal melanjutkan sekolahnya diluar negeri.

"JANGAN SAMPAI LUPA SAMA KITA!" teriak Yuna.

Tiba-tiba Haechan dan Heeseung berlari mendekati mobil Sunoo.

"Noo, ini hadiah perpisahan gue." Haechan memberi Sunoo sate yang dibungkus dengan rapih.

Heeseung pun tak mau kalah. "Noo, nih gue kasih tumis kangkung pakai saor*i saus tiram lumayan buat makan dijalan." Heeseung memberikan Sunoo sekotak bekal, walaupun isinya cuma tumis kangkung.

Sunoo makin terharu dan berusaha menahan air matanya.

"Kok repot-reoot sih..." Sunoo menerimanya dengan senang hati.

Tiba-tiba Jake pun ikut memberi Sunoo sesuatu. Jake memberikan Sunoo rujak buah. "Noo, gue cuma bisa kasih ini," ucap Jake.

"Gak papa. Niat lo aja udah baik mau ngasih gue sesuatu, gue harusnya bersyukur banget." lalu Sunoo menyodorkan Jake sebuah tas.

"Ambil buat lo."

Sunoo memberikan tas milik nya yang selama ini dia pakai sekolah. Tas mahal yang ia beli di Paris.

"I-ini beneran buat gue, Noo?" mata Jake udah berkaca-kaca.

"Iya ambil aja, maaf dapat bekas gue ya. Jadi lo gak perlu pakai kresek item lagi ke sekolah."

Jake nangis meluk Sunoo walaupun terhalang pintu mobil karena Sunoo masih didalam mobil.

"Noo, makasih banyak," ucap Jake sambil tersedu-sedu.

"Iya, sama-sama." Sunoo mengelus punggung Jake.

Heeseung dan Haechan menarik Jake untuk melepas pelukan mereka.

"Udah, Jake. Sunoo mau pergi nanti malah ketinggalan pesawat," ucap Haechan. Jake masih sesegukan dipelukan Heeseung.

Sunoo tersenyum sedih kepada teman-temannya lalu melambaikan tangan lagi. Dia semakin gak mau pergi waktu lihat wajah sedih teman-temannya. Selama tinggal disini Sunoo gak pernah lihat wajah ini. Mana wajah konyol yang mereka tunjukkan selama ini? Tidak sengaja dia melihat ke arah Sunghoon berdiri. Sunoo berusaha tersenyum tapi gak dibalas oleh Sunghoon malah dia pergi menjauh meninggalkan lapangan. Sunoo ngerti pasti Sunghoon kecewa berat.

Mobil mulai berjalan. Kaca mobil Sunoo pun sudah tertutup. Namun, Sunoo enggan untuk melepas pandangannya pada teman-temannya hingga semakin lama, semakin menjauh dan hampir tidak terlihat lagi. Akhirnya tangisan Sunoo pecah yang semenjak tadi ia tahan. Ia menangis kencang sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Gue sayang kalian terutama lo, Park Sunghoon." -Kim Sunoo.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yang suka ngeship Heejake boleh mampir xixixi, genrenya criminal tp gak 100%

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang suka ngeship Heejake boleh mampir xixixi, genrenya criminal tp gak 100%

Desa Sengklek | Sungsun ✔Where stories live. Discover now