Pakaian norak

163 24 2
                                    

Nata mengelus rambut Abigail dengan pelan, wajahnya cantik, bagaimana dia harus berucap jika sang papa sudah memberinya ancaman keras tadi pagi agar segera pulang.

Drrtttt

Nata mengambil ponsel melihat nomer sang ayah terus saja menghubunginya akhir-akhir ini,mengirim berbagai bentuk ancaman menyerang Abigail ketika lengah nanti,atau menyerang Abigail dengan berbagai bahan beracun.

"Pa! Jangan mengancamku,aku ada jalanku sendiri,aku sudah besar,tidak perlu papa mengikatku seperti ini."nadanya kesal,dibalkon serta rintikan hujan mulai turun deras.

"Aku tidak akan berpisah! Aku gak bakal ninggalin Abi,gak bakalan."

Abigail terbangun mendengar suara sarkas Nata yang marah di balkon, mendengar suara di balik ponsel Nata..Abigail sudah menduga jika sang papa pasti bakal menelpon anaknya itu.
"Nata..."

Nata menoleh mematikan sambungan telpon berhambur memeluk Abigail,"Kenapa hmm?"

Abigail melihat ke arah jendela,"Keluar jalan-jalan yuk?"

Nata menoleh ke arah yang sama tersenyum lantas bangkit membantu pria tanpa status itu untuk bangun.

Pukul 20.00 rintikan hujan dengan intensitas tekanan rendah mulai terdengar di bawah payung transparan yang di pegangi Nata serta sebuah pinggang Abigail di dekatnya.

"Nata..apa yang kamu bicarain di balkon tadi?"

Nata mengeratkan tangannya di pinggang Abigail,"Bukan apa-apa,hanya Ayi yang ingin balapan lagi."

Abigail mengangguk patuh,walau tau Nata berbohong pun dia tak peduli,jika itu benar maupun salah.
"Kamu laper gak?makan ke cafe mau?"tawar Nata menunjuk ke sebuah caffe dekat jalan yang sedikit tertutup dan banyak tumbuhan kecil di depannya.

Abigail tersenyum gembira, penantian yang dia tunggu yaitu tawaran traktir makan malam.
"Ayo,aku sudah lapar sedari tadi."

Dengan langkah semangat mendahului Nata..Abigail duluan masuk lantas memilih bangku yang dia inginkan.
"Pojokan,mau kesana!"

Nata mengangguk mengiyakan,menutup payungnya lantas menyusul lelaki cantik itu.

"Kamu suka?"

Abigail mengangguk,"Lama aku tidak makan di caffe,anggap saja sekarang sedang makan di restaurant."

"Maafkan aku.."ucap Nata.

Abigail menggeleng,"Tidak perlu minta maaf,caffe juga terbaik,jika tidak bisa membawaku ke restaurant bawa saja ke caffe,tapi berikan aku banyak makanan dessert untuk aku cicipi,aku akan senang."

Nata mengacak rambut Abigail dengan gemas lantas memberi iPad untuk memesan makanan yang dia inginkan.

Abigail juga sadar diri,dia mencari dessert murah yang ada disana namun dengan porsi lebih banyak.
"Ehmm Nata apa aku boleh menyatakan ini kencan pertama kita?"

Nata menyipitkan matanya heran,"Apa selama ini tidak berkencan?"

Abigail menggeleng,"Tidak,itu tidak ada hal romantis yang membuatku senang,aku anggap hari ini kita berkencan."

"Tidak meminta persetujuanku?mulai nakal?"

"Aishh aku yakin kamu pasti menyetujuinya,tidak perlu persetujuanmu lagi."

Nata terkekeh lantas mengangguk,"Benar,semua terserah padamu,lakukan sesukamu."

Ketika makanan itu sudah sampai,Abigail mengambil 2 dan satu lagi untuk Nata,"Aku porsi lebih banyak,karna aku memiliki satu tubuh dengan 2 nyawa."

"Sejak kapan pembagian seperti itu?"

Abigail memajukan tubuhnya berbisik kepada Nata,"Sejak aku mengandung anakmu."

Suara itu mampu membuat wajah Nata memerah,siapa yang tidak malu bocah prik anak kuliahan bakal menjadi calon ayah.
"Jangan menggodaku,segera makanlah."

"Wajahmu seperti kepiting rebus,panas ya?atau..itu memalukan?"

Nata tersenyum menunduk,itu memalukan namun juga menyenangkan,lama dia tak merasakan sensasi senang seperti ini,seolah tak ada yang lebih senang selain dirinya.

Ketika tengah makan,Abigail kembali memajukan wajahnya menerangkan ketertarikan dengan Nata,lantas berbisik,"Kita terlalu norak keluar rumah dengan pakaian seperti orang penting."

Nata tak bisa menyembunyikan senyumannya,"Bukankah ini pakaian norak yang ingin kamu pakai?caramu ngidam tidak terlalu merepotkan."

"Maka berbanggalah mempunyai kekasih sepertiku."

Nata mengangguk,"Iya aku bangga."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NATABIWhere stories live. Discover now