Taruhan

320 44 1
                                    

Deru mesin mobil membisingi jalan,serta sorakan penuh semangat yang tak ada gunanya.

"Gw yakin si Chris pasti menang."kata wanita di tepi jalan dengan pakaian seksi.

"Apalagi Ayi,dia bakal menang sih."

Wuuuuuuuu...

Mobil mereka melaju dan melesat cepat tak memberi akses untuk teman yang lainnya untuk duluan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil mereka melaju dan melesat cepat tak memberi akses untuk teman yang lainnya untuk duluan.
Bisingan di tengah kota,polusi serta kemacetan, merekalah salah satu dampak tersebut.
Ayi si pemilik mobil Martin Vantage GTE itu melewati semua teman balapnya dengan mudah, meliuk-liuk bagaikan ular dan melesat seperti kelinci dengan pandangan yang bagus.

Bajingan siapa yang tak mengenal Nata,dia sedikit tertinggal,entah kenapa mobilnya tidak semangat untuk menyelinap bahkan pikirannya sedang kacau sekarang,saat tadi sore di beri kabar jika sang kekasih sedang selingkuh di club malam.

Manusia mana yang bisa tenang saat kekasih yang begitu dia percayai telah mengkhianatinya.
Ingin dia tak percaya,namun sang pemilik club memberi bukti foto,yang dia harus dia percaya?ketika sang kekasih mengatakan jika dia sedang menemani neneknya di rumah sakit.

Dan lebih buruknya lagi,Nata sudah menulis hukumannya di botol kaca di lokasi start tadi,jika dia kalah,hancur sudah reputasi menjadi orang yang sudah membuat keputusan.

"Enggak...nata gak boleh kalah..."

Yang pertama muncul tak lain dan tak bukan si raja bokep + ketua balap mau balap motor maupun balap mobil.

Kedua Chris

Ketiga Jake

Keempat naas si Nata baru muncul dengan wajah merah padam karena menahan kesal.

Ayi seketika menghampiri Nata menepuk pundaknya dengan keras,"Kasian senjata makan tuan,atau itu hukuman..emang lo pengen ya?"

Nata mengusap wajahnya gusar,"Enggak gila,gw lagi stress keknya milih hukuman kek gitu."

Semua tertawa dan semakin penasaran apa yang di tulis Nata sebagai hukuman.

Nata bukan sembarang Nata,kalo buat hukuman sekali buat bikin nyesek ke relung hati.
"Rebut hati Abigail."gadis cantik di sebelah Ayi membacakan dengan jelas.

Chris yang mendengar nama temannya tidak bertindak.

"Abigail cowok yang suka masak itu?hahaha..Nata..Nata..yaudah sana..rebut hati dia kalo lo mampu gw kasih cewek gw nih.."kata Ayi mendorong wanita di sebelahnya,namun wanita itu lebih memilih Ayi,secara Ayi anak kaya anak tanpa usiran.

.
.
.
.
Abigail bersorak tepuk tangan untuknya sendiri, melihat masakan yang dia ciptakan sendiri,plating cantik dengan goresan aestetiknya yang terbuat dari saos tartar.

Tunggu

Itu hanya kentang goreng,jangan di hebohkan, Abigail kekurangan uang untuk 5 juta sehari-hari apalagi di anaknya bukan anak yang hemat-hemat banget.

Kulkasnya berisi air mineral,telur serta 2 bungkus kentang goreng pengganti beras.
Wajahnya yang masih bonyok serta tangannya tadi teriris pisau,jemari lentik putih cantiknya itu malah cacat karna berisi perban sialan.

Abigail tidak seburuk itu,dia raja bucin,sekali suka, di bunuh kekasih juga tidak masalah.

Jiwa sosialnya tinggi,setengah dari uangnya dia gunakan untuk sumbangan,dan besok jadwal dia melakukan sumbangan,dia jadikan rutinitas agar kelak setidaknya dia masih di cap baik.

.
.
.
.
Rutinitas pagi seorang Abigail adalah ke kampus, pagi-pagi buta ke kampus agar bis yang dia tumpangi tidak terlalu ramai.

Sampai di sekolah,tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Chris menghampiri.
"Abigail.."

Abigail yang di panggil berhenti lantas menatapnya,"Eoh?kenapa?tumben nyamperin gw."

"Lo kemarin kemana?"

"Gw?di rumah aja,kemana lagi gw?pengen balapan kek elo cuma gw gak di kasih ijin."

Chris tiba-tiba menarik Abigail ke rangkulannya mengajaknya ke kantin lantas memesan dua porsi nasi goreng spesial, traktiran katanya.

"Gw kasih telur lo ya?"

Chris menoleh,"Gw punya 2 telur,telur yang mana?"

"Keduanya,boleh ya?ya..."

Chris mendekatkan piringnya,lantas menaruh omlet serta telur rebusnya di piring milik Abigail,Chris yakin jika Abigail pasti belum di kirimin uang sampai telur saja dia harus minta.

"Gak pa-pa kan?"tanya Abigail takut-takut Chris merasa kesal padanya.

"Gak pa-pa,perlu gw beliin lagi gak?atau buat makan siang nanti di rumah."

Abigail makan dengan rakus namun tetap menggeleng,tak enak Chris selalu baik padanya,bahkan kemarin calon dokter itu menolongnya pas pingsan.

Chris tiba-tiba meraih tangan Abigail membuat Abigail menoleh ke arahnya.
"Kenapa?"

"Sakit gak?"

Abigail tersenyum parau,"Sakit apaan?lo kenapa?"tangan Abigail dengan cepat dia tarik,mendadak tangannya gemetar.

Chris tak melanjutkan ucapannya,dia bangkit mengambil tasnya,"Gw masih ada urusan gw tinggal dulu,kalo udah selesai jangan tungguin gw disini."

Abigail mengangguk, melihat tatapan Chris yang calon dokter membuatnya sedikit khawatir.
"Lo gak meriksa gw tanpa ijin lagi kan?"

Chris tak menjawab,malah pergi ke meninggalkan Abigail dengan segala luka yang sempat dia lupakan karna kelembutan Chris padanya.

Abigail menunduk,setitik meja yang di tempati basah.

.
.
.
.
"Sayang ..kamu mau kan?demi Setian kakak kamu..dia bisa mati kalo gak segera di operasi.."



NATABIWhere stories live. Discover now