Percaya

161 25 0
                                    

Semilir angin memberi sebuah kejutan hangat,ketika tangan kekar itu tiba-tiba memeluknya dari belakang,memberi kehangatan yang pernah pudar,memberi rasa nyaman yang pernah di patahkan,memberi rasa kepercayaan yang pernah hilang di raganya.

"Nata.."

Cowok bernama Nata hanya mendehem,memeluk dengan erat menyangga dagunya ke bahu Abigail dengan pejaman di matanya.

"Nata.. Jessica siapa?"tanya Abigail,sambil mengeratkan pegangannya kepada tongkat yang sedari tadi menyangga kakinya.

Nata tersenyum sembari mendusel kepalanya di ceruk leher Abigail.
"Kamu cemburu?"

"Jika iya?"

Nata mengeratkan pelukannya,"Maka kamu mencintaiku sekarang."

Abigail meraih tangan Nata yang melingkar di pinggangnya,"Kamu jangan berharap banyak,aku melakukannya demi anak ini."

"Benarkah?"

Abigail mengangguk tak yakin,"Aku melakukannya memang seperti itu,aku bisa melupakannya dengan cepat,setelah anak ini lahir,mari berpisah."

"Jika aku tidak ingin?"

"Ughh.."tiba-tiba Abigail melenguh,tubuhnya meluruh namun langsung di tahan Nata dengan wajah khawatir.
"Abi.."

"Sakit!"

.
.
.
.
.
.

Nata mengantar dokter itu sampai di depan pintu, melihat wajah pucat Abigail,membuat hatinya teriris lagi,dia tak mampu berpikir jernih.

Sambil memijat kepalanya yang sakit,dia memikirkan cara terbaiknya,mencari solusi terbaik selain meminta tolong kepada Tian.

"Nata.."
Mendengar suara Abigail,Nata bangkit lantas menghampirinya,memeluknya dengan lembut.
"Kenapa?gak ngantuk?"

"Besok ada ujian..."kata Abigail sambil memejamkan matanya lelah.

"Jangan ke kampus aja ya...jangan di paksa nanti pingsan lagi.."

Tak terasa sudah satu semester mata perkuliahan mereka lewati,berjalan seperti biasa,di tambah wajah Abigail yang kian jutek kepadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa sudah satu semester mata perkuliahan mereka lewati,berjalan seperti biasa,di tambah wajah Abigail yang kian jutek kepadanya.

Di tambah pakaian Abigail yang kian longgar,bahkan terkesan begitu kebesaran.
Jangan tanyakan dia jika tentang kehamilannya,tanyakan Nata,dia akan lebih tau,tapi..kalo ingin tau jenis kelaminnya..Abigail menolak ingin tau,katanya biar semesta saja yang memberi tahu nanti.

Anak hubungan terlarang sebentar lagi akan melihat dunia, bagaimana mereka akan memperkenalkan anak itu kepada orang tua mereka,sedangkan kedua sisi orang tua sudah lepas tangan kepada sepasang kekasih homo itu.

Uang?

Sebagai anak motor,Nata masih main motor,tapi dia juga bekerja,dia begitu bertanggung jawab,di sebuah club dia sebagai bartender disana,bahkan cukup terkenal,sekali kerja seenggaknya dia 5 juta turun ke kantong,jika menang balapan anak juragan Si Ayi kasih 10 juta.

Dia sudah bekerja 3 bulan yang lalu, penghasilannya lebih dari cukup untuk operasi nanti,dia manusia beruntung,namun sekarang dia gak bisa kerja,pasalnya tangan yang selalu menuang minuman di bar itu kini terluka karna tak sengaja kena botol pecah.

Pulang malem-malem liat Nata berdarah,membuat Abigail panik setengah mati hampir menangis membersihkan belingan kaca yang bersarang di tangan kekasih besarnya ini.

"Kamu berantem sama botol huh?apa botol cium tangan kamu?"

"Berantem sama botol tadi ..kalo di cium entar kamunya cemburu.."

Setelah beres membersihkan luka serta diberi perban,Abigail menepuk lukanya pelan lantas mengecupnya.

Cup

"Besok bakal sembuh."

Abigail mengangguk paham,"Iya..yang obatin mimi peri,pasti bakal sembuh."

Nata yang posisi lagi duduk tiba-tiba di angkat Nata agar duduk di pangkuannya.
"Bagaimana kekasih kecilku bisa besar sekali sekarang?"goda Nata sembari mengelus pucuk kepala Abigail dengan lembut.

"Apa kamu tidak bisa berpikir?ini semua karna si manis yang kian membesar di perutku."

Nata mengigit bibir bawahnya ragu,"Ee..sayang.."

Abigail kembali memusatkan perhatiannya kepada Nata,ponsel yang dia mainkan di belakang kepala Nata dia taruh lantas bertanya,"Kenapa?"

"Hmmm.."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NATABIWhere stories live. Discover now