Ngidam

261 43 0
                                    

Nata membantunya bangkit lantas memberinya minum serta sepotong roti sandwich.

"Abigail!"seru Chris mendadak datang.

Melihat kedatangan Chris,Abigail spontan memeluknya,menangis lagi setelah lama dia tahan.
"Lo kemana aja .."Abigail malah menangis memeluk dengan erat,jangan hiraukan Nata,dia tak berguna disini.
"Enggak,gak..jangan tinggalin gue.. omongan gue waktu itu jangan di masukin ke hati,mulut gue gak punya otak..otak gw oon jangan..jangan pergi jangan cuekin gue,gue gak berani sendiri.."tutur Abigail mendongak mendapatkan tatapan sendu Chris kepadanya.

Chris sungguh manusia lembut ciptaan tuhan,dia mampu menenangkan sang pemilik hati yang rapuh dengan sekejap.
"Mau makan apa?gue bakal beliin."

"Beliin gue bakso,tapi harus yang di kampus sebelah."

"Jauh bener,dikantin kan ada Abi.."Chris sungguh males berjalan jauh,apalagi Chris orangnya gak merakyat banget wajahnya,jadi banyak yang bakal ngerumunin dia di dagang bakso.

"Kalo gak mau gak usah,gue gak laper."ngambek sudah.

"Gue yang beliin."kata Nata menawarkan diri.

"Enggak..enggak gue pengennya Chris kesana..yaudah sono cepetan Chris..pentol baksonya harus ada 15 biji, bihunnya harus baru di rebus,airnya harus 2 centong gak boleh lebih gak boleh kurang,dan satu lagi penjualnya harus cowok,kalo gak cowok jangan di beli."

"Ngidam lo?"

"Iya."jawab Abigail tanpa rasa bersalah.
"Kalo gak cowok, lo aja yang buat,lumayan lo ganteng,kapan lagi ciwi-ciwi liat orang ganteng jualan bakso."

Chris berdecak,"iyeiye..ahh lo mah."rutuk Chris bergegas keluar.

Nata tak bicara lagi,apalagi Abigail,sampai ke sekian menit,Nata menghampirinya dengan wajah ketara bahwa dia sedang takut.
"Gue gak bisa."

Abigail menatapnya intens,"Gak perlu lo omongin juga gue udah tau."

"Gue gak bisa biarin lo sendiri,gw bakal tanggung jawab,gue minta maaf."

Mendengar ucapan Nata, Abigail tak luluh lagi mengingat janji manis seperti itu sempat dia ucapkan saat melakukannya malam itu.
"Berucap lah sepuasmu."

.
.
.
Urungkan saja niatnya makan bakso,dia memilih pulang karna lelah,males juga bertemu dengan Chris yang posesifnya seperti menjaga anak ayam yang baru lahir.

Dengan berani Abigail masuk ke kamarnya,kamar yang dulu menjadi tempat ternyaman kini terasa begitu menyeramkan.

Pelan-pelan Abigail duduk di tepi ranjang, melihat ke sekitar yang tampak tak ada yang berubah.

Getaran handphone di saku celana menjadi perhatian,tercetak nama sang kekasih yang tak pernah dia hubungi lagi.
"Eoh?"
"Maaf..kita putus aja."

Abigail menaruh handphonenya di nakas,lantas bangkit keluar,alangkah terkejutnya melihat Nata sedang ada di dapur.
"Kenapa lo kemari?"
"Seperti yang gue bilang,gue bakal sering kesini,atau ..tinggal disini nanti."ucap Nata membuka plastik berisi pesanan yang tadi di minta,menaruh di meja makan dengan satu sendok dan juga garpunya.

"Pentol 15,bihun baru rebus dan penjualnya si Chris sendiri."Nata menunjukkan foto Chris yang dia ambil secara diam-diam, terlihat Chris membawa centong bakso membuat pesanan.

"Gimana?kamu suka?"

Abigail tersenyum melihat Chris,"Banget,ganteng banget."

Bintangnya jangan di anggurin dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintangnya jangan di anggurin dong...
😭

NATABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang