004

1.2K 118 0
                                    

Ok. Gw gabut gw update.
======================

"Aaa!"

Bruk!
Dugh!

Entah nasib sial apa lagi yg dia dapatkan, mungkin salah satu doa korban kejailan Rally sebelumnya, atau doa ayam, anjing, or kucing yg punya dendam dengan Rally dulu. Hingga saat ia akan duduk tiba² kakinya terprosok kedalam lubang yg dalam saat melewati pohon cemara dekat bangku.

Dia terjatuh dan sikutnya tergores batu yang lumayan tajam. Ia perlahan duduk sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

"Stt... sakit banget aswu. Lah, gue dimana lagi nih?" monolognya sendiri saat melihat disekelilingnya.

Iapun mulai bangkit dan perlahan kakinya menyusuri lubang itu, lebih tepatnya goa. Dengan mengandalkan mata bulatnya yang dibantu sedikit pencahayaan bulan.

Goa yang lembab, dan licin ditambah minim pencahayaan, membuat Rally exstra hati². Karena tempat seperti ini cocok untuk perkembang biakan reptil, seperti ular.

Kaki yg mungil masih melangkah memasuki goa lebih dalam seraya memegangi lengannya yg masih terus berdarah. Entahlah kemana perginya sistemnya disaat tuannya terluka.
Sudah ia panggil berulang kali namun tak ada jawaban.

Mau tak mau dia harus mengandalkan diri sendiri saat ini. Setelah beberapa menit berjalan hingga beberapa kali juga ia terpleset, ia menemukan tempat seperti bekas ruangan namun sudah banyak kerusakan.

Ditengah ruangan terlihat seperti panggung yang memiliki corak aneh dan lambang?

"Gila, gue kaya nemuin prasasti kuno nih." kagum Rally saat melihat corak dan lambang itu.

"Apa jangan² ini tempat salah satu hanzel kota kaya raya and modern jaman dulu? Kota apa sih? Ck. Bodok lah. Gue harus cari nih sapa tau ketemu harta karun. Wehehe," cerocos Rally panjang x lebar x tinggi.

Otak liciknya pun berkobar, ia pun mulai menusuri setiap sudut dan menaiki panggung itu, lalu mengamati simbol yang sama tepat ditengah panggung.

Pergerakannya dilihat oleh sesosok sedari tadi melihat Rally masuk kedalam goa.

Matanya mulai mencari batu yang bisa memecahkan panggung yang terbuat dari batu dan tanah liat itu.
Saat sudah mendapatkan apa yang dia cari, ia pun memulai aksinya hingga mengabaikan lukanya dan darahnya yg tampa sengaja menetes dilantai mengenai simbol itu.

Tak lama kemudian nampa disadari Rally, darah itu menyebar mengikuti garis pola yang mengelilingi panggung itu. Hingga hal yg tak terduga menimpa Rally lagi.

"Akhh!"

.
.
.
.
.
Dah tamat.

FisikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang