Chapter 19

2.6K 264 26
                                    

"Harv, grandma sangat menantikan anakmu dan Sofia

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Harv, grandma sangat menantikan anakmu dan Sofia." Serra mengusap lembut tengan Harvey.

"Miss world tenang saja." Harvey tersenyum ke arah Serra, ia melirik wanita yang sedari tadi hanya diam dan tidak berniat ikut berbicara.

"Apa Sofia sudah hamil?" Tanya Olivia dengan bersemangat.

Sofia menyelipkan anak rambutnya, "Aunty doakan saja." Ucapnya dengan malu-malu.

Semua wanita muda di sana melirik keberadaan Yola, dokter cantik itu memilih memainkan gelas wine miliknya sembari tersenyum kecil mendengar percakapan itu.

"Sofia sedang ikut program kehamilan, mungkin sebentar lagi akan ada anggota baru di keluarga Benedict." Ujar Daisy yang disambut bahagia semua orang tua di sana.

Mereka sekarang tengah berkumpul di acara resepsi Megan dan Frans. Sebagai putri tunggal di keluarga Benedict, pernikahan mereka digelar sangat megah dibanding pernikahan sebelumnya.

Kedua pengantin sekarang sedang sibuk menyapa para tamu undangan, sedangkan keluarga Benedict dan Mackenzie memilih berkumpul bersama.

"Aku harap akan segera ada kabar baik." Scarlett tersenyum menatap putra dan menantu bungsunya. Mata cantiknya berganti menatap wanita di sebelahnya, "Semua sudah menikah di sini, tinggal Yola saja." Godanya.

Yola memaksakan senyumannya, "Yola belum memikirkan itu aunty, Yola ingin fokus pada karir Yola dulu."

"Wanita menikah bukan berarti tidak bisa berkarir, Yo." Timpal Ben seakan tidak setuju dengan pemikiran wanita itu, "Aunty Scarlett bisa menjadi istri yang baik, ibu yang baik dan dokter yang baik. Uncle lihat, Jeff tidak akan keberatan jika kau terus berkarir setelah menikah."

"Biarkan saja, jika dia belum ingin menikah tak apa." AB menatap putri bungsunya dengan sayang, "Jika Jeff ingin menunggunya silakan. Jika tidak, biarkan dia mencari wanita lain." AB sangat menyayangi Yola, ia tidak ingin memaksa putriny itu untuk melakukan apapun. Sejak kecil ia dan Olivia selalu membebaskan anak-anak mereka untuk melakukan hal apapun, sebagai orang tua mereka hanya bisa mendukung.

"Apa arti pernikahan untuk uncle dan grandpa Ken?"

Pertanyaan itu langsung menyedot perhatian semua orang yang duduk di meja itu.

"Pernikahan?" Kekeh Ken, "Pernikahan adalah pekerjaan seumur hidup, ada banyak orang yang tidak beruntung dalam pernikahan mereka tapi kita harus berusaha mempertahankannya. Kehidupan pernikahan sangat berbeda dengan kehidupan saat lajang, tapi jika hidup dengan orang yang kita kasihi semua masalah akan terasa ringan."

"Bagaimana jika setelah menikah kita malah mencintai orang lain?" Tanya Yola yang langsung membuat para kaum muda terlonjak kaget.

"Kenapa bertanya seperti itu sayang?" Tanya Olivia.

"Hanya bertanya saja."

"Tidak ada yang salah dengan hal itu, asal tidak memilih meninggalkan pasangannya." Jawab Ben, "Jika mengikuti peraturan kaum bangsawan, hal itu adalah sebuah kejahatan. Kita boleh menjalin hubungan dengan orang lain hanya setelah perpisahan."

TOXIC PARTNER 1: AffairDonde viven las historias. Descúbrelo ahora