Chapter 3

4.1K 310 160
                                    

"Buenos dias."

"Buenos dias tambien."

Mereka menikmati sarapan bersama di private restrauran Hotel Matteo, sarapan khas Amerika tersaji lengkap di meja. Jajaran makanan pencuci mulut dan berbagai jenis minuman juga terlihat menggugah selera.

"Oh penggantin baru sudah datang." Kekeh Shafa saat Sofia baru saja tiba di sana.

"Dimana Harvey?" Tanya Frans pada istri sahabatnya itu.

Sofia terdiam, ia menatap binggung semua orang. "Ehmmm dia bilang ada pekerjaan mendadak." Ia memamerkan gigi rapinya. "Oh iya, dimana Yola, Mars dan Sache?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Mars dan Sache kemarin malam memilih pulang, sedangkan Yola ada jadwal operasi pagi." Jawab Aran tersenyum kecil.

"Apa Harvey tidak akan kembali kemari?" Bisik Irish pada sang kekasih.

"Kembaranmu itu pasti tidak akan membiarkannya berdekatan dengan Sofia barang sedetik saja." Balas Dev tak kalah berbisik.

"Aku kasihan padanya, belum apa-apa sudah ditinggal." Kekeh Elea.

"Bagaimana rencana honeymoon kalian?" Tanya Megan dengan sengaja.

Sofia berdehem pelan, "Aku dan Harvey belum membicarakannya."

"Kalian akan langsung program kehamilan?" Desak Elea dengan tersenyum.

Sofia lagi-lagi terdiam sebelum menanggapinya, "Iya, aku berpikir begitu. Bukankah pernikahan tanpa anak akan hambar?"

Semua orang disana terkekeh mendengarnya.

"Jika Yola mendengar hal ini dia pasti akan hamil terlebih dulu." Gumam Shafa yang dibalas cengiran beberapa orang yang mendengarnya.

Tak menutup kemungkinan bagi kekasih dari Harvey itu untuk melakukan apa yang Shafa ucapkan. Mereka tau jelas betapa nekatnya wanita itu jika menyangkut tentang putra bungsu dari Ben dan Scarlett itu.

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Tangan kekar yang terasa lembab itu melingkar sempurna di pinggang Yola. Harvey terlihat bertelanjang dada, ia baru saja menyelesaikan mandinya. Sedangkan wanita cantik di depannya itu sudah berpakaian rapi.

"Harv." Peringatan Yola kepada Harvey saat kedua tangan pria itu mulai meremas-remas dadanya.

"Aku tak akan dapat morning seks?" Tanyanya sembari mengendus leher Yola.

TOXIC PARTNER 1: AffairWhere stories live. Discover now