☠ {TIGA PULUH EMPAT}

14 1 0
                                    

“Teruntuk nona Naya, kamu tetap disini yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Teruntuk nona Naya, kamu tetap disini yaa.”
Ucap Angga dengan sangat santai tetapi terdengar mengerikkan. Naya seketika melebarkan matanya, ia pun sadar bahwa semua ini adalah tipuan. Dirinya telah ditipu oleh Felan dengan alasan melepaskan kedua sahabatnya, tetapi tidak dengan dirinya.

“Maksud lo apaan?!!”
Tanya Freya dengan suara tinggi dan dengan wajah menantang mahkluk jin didepannya yang kini tengah menatapnya datar.

“Kali ini tidak ada hubungannya sama kalian, dan kalian sudah tidak dibutuhkan lagi disini, silahkan pergi.”
Jawab Angga masih dengan nada yang santai seraya merentangkan tangan kirinya untuk mempersilahkan Yuri dan Freya keluar dari ruangan itu.

“Ayo Nay lo juga harus ikut.”
Saat Freya menarik tangan Naya untuk ikut keluar dengannya, Felan dibelakang sana langsung menarik tangan Naya satunya hingga genggaman Freya terlepas. Dan kini tubuh Naya dalam pelukan rapat Felan, yang membuat Naya tidak bisa bergerak sama sekali.

“Tidak, Naya tetap disini-dan ini hp lo, jangan lupa minta tolong ke Edam kalau mau teman kalian ini selamat.”
Ujar Felan dengan melemparkan ponsel Yuri yang langsung ditangkap pemiliknya dengan mudah.

“Tidak!! Jangan kabari Yedam!!”
Bahaya, ini sudah dalam posisi bahaya. Jika Edam benar-benar kesini akan terjadi keributan besar. Dan jika dilihat dari kondisi Edam yang baru saja membaik, itu akan sangat berpengaruh bagi Edam nantinya.

“Maksud lo apaan Nay?! Lo nggak mau keluar dari sini??”
Teriak Freya yang sekarang sudah berada diluar ruangan. Ia benar-benar tidak mengerti maksud Naya. Padahal satu-satunya cara adalah Edam harus datang untuk menolong pacarnya.

“Nggak! Mereka nggak akan nyelakain aku Frey, kalian tenang aja. Kalian cukup bohongi Edam bahwa aku di Amerika Bersama Haris, udah gitu aja.”
Mendengar perkataan Naya barusan membuat Angga dan Felan menahan tawa. Seorang Edam dibohongi seperti itu? Apa bisa?

“Nggak, kita akan segera Kembali membawa Yedam, dan kalian awas kalau macem-macem sama Naya!”
Ucap Freya, kemudian dia pergi dengan diikuti Yuri dibelakangnya. Sementara Naya berteriak keras, memohon untuk tidak membawa Edam kemari.

“Lo sudah paham dengan rencana kita yaa, hmm??”
Tanya Angga seraya menangkup dagu Naya.

“Kalian emang bangsat!!!”
Mendengar itu membuat Angga dan Felan tertawa geli.

“Widihhh, pacarnya Edam galak juga yaa.”

“Ayo Lan, kita keatas. Jika Edam tahu bahwa pacarnya dikurung ditempat kumuh seperti ini akan membuatnya semakin marah bukan??”
Lanjut Angga dengan gaya menyindir yang membuat Naya rasa ingin muntah tepat diwajah Angga.

☠☠☠

Kini Yuri dan Freya sudah berhasil keluar dari kawasan kastil. Tetapi mereka tidak tahu jalan keluar lewat mana. Ditambah lagi karena hari sudah malam membuat penglihatan mereka terganggu. Suara-suara hewan yang menakutkan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk keluar dari hutan.

EDAM (nyala api) [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang