☠ { TIGA BELAS }

39 21 14
                                    

Selama jam pelajaran berlangsung, otak Naya tidak bisa fokus ke pelajaran sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selama jam pelajaran berlangsung, otak Naya tidak bisa fokus ke pelajaran sama sekali. Pikirannya terus mengarah ke Yedam. Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya.
Ada apa dengan Yedam?
Apa dirinya punya salah?
Dimana dia sekarang?
Dan kenapa hari ini tidak masuk sekolah?

Eris yang menyadari gelagat Naya yang sepertinya sedang gelisah itu hanya bisa menatap punggung Naya. Ia juga mempertanyakan hal yang sama seperti Naya. Kemana Yedam?

Bel istirahat pun berbunyi keras, tetapi tidak bisa membuat Naya tersadar. Naya masih tenggelam di dalam alam pikirannya sendiri. Menatap kedepan dengan pandangan kosong.

Eris melihat heran, kenapa Naya tak kunjung berdiri, dan malah terus melamun? Eris pun menyadarkan Naya dengan menepuk pelan pundak Naya.

"Nay?? "

"Hmm?? "
Naya pun akhirnya tersadar, ia melihat ke sekelilingnya baru menyadari jika jam istirahat sudah di mulai.

"Lo kenapa? Dari tadi ngelamun. "

"Gapapa, ehmm aku mau ke toilet dulu. "
Setelah itu Naya bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelas meninggalkan Eris yang kebingungan.

Sesampainya di kamar mandi, Naya langsung mengusap wajahnya menggunakan air di wastafel. Ia melihat wajahnya yang sangat terlihat seperti orang sedang banyak pikiran.

Naya pun sadar akan satu hal, ia segera merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Dilihatnya ternyata tidak ada notifikasi apapun dari Yedam, hanya pesan dari konter yang masuk.

Naya kembali menghela nafasnya. Kenapa Yedam menjadi menghilang secara misterius seperti ini? Kapan Yedam akan membalas pesannya?

☠☠☠

Uhhhukkk!!! Uhhuukkkk!!!
Suara batuk yang dari tadi terdengar, membuat telinga Edam risih dan tidurnya pun terganggu. Ia pun terpaksa bangun dari tidurnya.

"Siapa sihh batuk mulu dari tadi, ganggu orang tidur aja!! "
Gerutu Edam yang saat ini duduk di kasur.

Uhhuukkkkk!!! Uhhuuukkkk!!!
Edam berdecak kesal. Karena sudah tidak tahan lagi, ia pun terpaksa turun dari kasur dan berjalan keluar kamar, melihat siapa yang sedari tadi mengganggu tidurnya.

Dilihatnya, ternyata ayahnya yang ternyata sedari tadi batuk-batuk. Edam mengusap kepalanya frustasi.

"Ck!!! Berisik!!! "
Hardik Edam membuat Amar baru sadar akan keberadaan Edam.

"Maafkan ayah Edam... Uhhuuukkkk!!! "

"Pergi ke rumah sakit kek kalau sakit! "

"Obatnya ada di cewe itu Edam, kamu harus segera membawanya kemari. "
Mendengar itu membuat tubuh Edam menegang. Jika Ayahnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan berakhir hidupnya, berarti tak lama lagi Edam juga akan mengalami hal yang serupa.

EDAM (nyala api) [ TAMAT ]Where stories live. Discover now