Aku dan ceritamu

409 41 11
                                    

Aku pertegas sekali lagi bahwa aku sungguh-sungguh mencintaimu.
-Rion Rezaka Putra.

Impiannya untuk lulus kuliah sudah tercapai. Rion pulang ke rumah dengan penuh rasa lega. Segala kepahitan yang harus ia terima kini telah terbayar. Sambil mengingat janjinya. Rion mengingat keinginannya beberapa tahun lalu.

"Apa gue lamar aja kali ya?"

Rion terdiam.

"Mungkin gue terlalu buru-buru. Masa gue langsung datang ke rumahnya terus bilang mau lamar dia? Sopan gak ya begitu?"

Perasaan bimbang harus ia runtuhan. Perlahan tapi pasti, terlalu lama menyimpan rasa dapat membunuh secara perlahan. Ekpetasi yang terus menghancurkannya.

"Gue suka sama dia lebih dari 5 tahun. Dan itu bukan waktu yang singkat."

Larut malam tiba, suasana rumah tak ada satupun yang berubah. Sifat Mama yang seolah menghangatkan dan selalu jadi tempat berpulang. Rion pernah diberi pilihan untuk tetap tinggal bersama Mama atau kehidupan mandiri.

"Rion, gimana kabarnya Elin? Udah pulang ke Jakarta atau masih di Jogja?"

"Katanya udah di Jakarta, mungkin besok aku ada keinginan untuk ketemu sama dia. Mama kangen ya sama Elin?"

"Iya, kamu cepetan dong Elin di lamar."

"Mama gimana sih, aku aja gak tau Elin suka sama siapa."

"Ya kamu cari tau dong anak Mama yang ganteng. Jadi cowok jangan terlalu cuek. Makanya kalau suka sama seseorang ya kamu harus terus terang. Jangan disimpan mulu perasaannya, sekarang bingung kan gimana cara bilangnya."

Rion mengangguk.

Jangan terlalu terpaku pada ekpetasi, tidak selamanya realitas akan membunuhmu.

"Google valid gak ya? Atau gue tanya Angga aja ya? Dia kan spesialis masalah beginian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Google valid gak ya? Atau gue tanya Angga aja ya? Dia kan spesialis masalah beginian."

"Eh jangan deh, nanti gue diledekin sama dia. Kalau emang beneran cinta kan harus berjuang sendiri."

Keesokan harinya.

Pagi hari yang sangat ia tunggu akhirnya tiba, Rion yang dari awal tidak suka lari pagi tiba-tiba timbul keinginan untuk lari pagi. Rute utamanya adalah menuju rumah Elin.  Tubuhnya begitu letih setelah kurang lebih setengah jam ia berlari di sekitar rumah Elin. Rion duduk di dalah satu bangku taman. Beberapa menit kemudia Elin keluar dari rumah sambil membawa tas belanja. 

"Loh, Rion kan? Habis jogging ya? Kok bisa kebetulan gini ya ketemunya?" tanya Elin yang menghampiri Rion.

"Iya dong, sekarang kan aku lagi menerapkan pola hidup sehat. Enggak, aku bercanda ya Elin. Kamu mau kemana? Kok bawa tas belanja?" Rion menjawab lalu balik memberikan pertanyaan.

KEMBALI SMP (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang