"Ayo!" Menarik Brianna untuk ikut serta bermain dengan mereka.

Di ujung sana Denzel diam memperhatikan bagaimana perilaku Brianna pada anak-anak disini. Ternyata memang perkiraannya salah, Brianna tampak nyaman dan tak ada raut jijik diwajahnya. Ia pikir Brianna akan merasa jijik jika ia membawanya ke tempat kumuh seperti ini, jika kebanyakan gadis seperti Brianna merasa enggan jika dibawasa kesini. Tetapi gadis itu malah tidak keberatan sama sekali. Albern benar gadis itu berbeda dengan gadis lain, bukan hanya wajahnya yang cantik tapi hatinya pun cantik. Perlahan bibirnya mengukir senyum tipis tanpa ia sadari.

"Dia kekasihmu kak?"

Denzel tersadar. Kemudian menoleh, mendapati seorang bocah laki-laki yang tengah duduk di kursi roda "Aland kenapa kau disini. Harusnya kau beristirahat" Denzel berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan bocah itu.

"Aku bosan kak. Aku ingin melihat teman-temanku bermain".

Akibat dari perkataan tersebut perasaan bersalah kini kembali menyeruak dalam dirinya. Tatapannya berubah menyendu "Maafkan kakak seharusnya dulu kakak ber—"

"Stt... Sudah kubilang kak, jangan dibahas lagi. Aku sudah memaafkan mu jauh sebelum kakak meminta maaf. Aku memang hanya ingin melihat teman-temanku bermain, itu saja". Aland memperlihatkan senyum manisnya. Pertanda bahwa dirinya baik-baik saja.

Denzel mengusap rambut Aland dengan lembut. Bersyukur dirinya dipertemukan dengan sosok seperti Aland meskipun bertemu dengan keadaan yang tak diinginkan. Setidaknya Denzel bisa bernafas lega melihat Aland yang selalu baik-baik saja.

"Jadi apakah gadis itu memang kekasihmu kak?" Aland menatap jahil pada kakak angkatnya itu.

Denzel mengacak rambut Aland gemas "Dia hanya temanku. Kau ini masih kecil, jangan berbicara soal kekasih seperti itu. Memangnya kau tau arti kekasih itu apa?"

Aland mencebik kesal "Hei aku tau ya! Mentang-mentang aku masih kecil, jadi tidak tau hal seperti itu".

Denzel terkekeh "Jadi menurutmu apa arti kekasih itu hm?" tanyanya.

"Pasangan wanita dan pria yang sedang berciuman" jawab Aland polos.

Denzel melotot teori macam apa itu. "Dari mana kau tau itu hah!?"

"Felix yang memberitahuku" lagi-lagi Aland menjawab dengan polos.

Denzel memijit pelipisnya. Astaga, bocah tengil itu benar-benar ya. "Lain kali jangan bermain dengannya lagi. Otakmu bisa ikut kotor nanti".

Aland tertawa "Aku hanya bercanda kak".

"Pasangan kekasih adalah dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Mereka belajar menerima perbedaan masing-masing dan sama-sama berusaha menciptakan sesuatu yang spesial setiap harinya. Tentunya mereka memiliki hubungan yang indah, dengan adanya usaha dan kepedulian untuk bertahan dan berkembang sehingga membuat keduanya selalu merasa bahagia. Tak lupa mereka juga membutuhkan kerja keras dan komitmen yang kuat dalam memulai suatu hubungan".

"Itu saja sih yang aku tau" Aland menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Denzel tersenyum tipis "Seharusnya aku tak mempercayaimu tadi. Kau kan selalu pintar sejak dulu" ucapnya Menjawil hidung Aland dengan gemas.

BRIANNA [Proses Revisi]Where stories live. Discover now