Chapter 28

18.5K 2.3K 199
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bel pulang telah berbunyi dari 5 menit yang lalu. Para siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas, sebagian ada yang langsung pulang namun sebagian juga ada yang masih berkeliaran di sekitar sekolah. Seperti halnya Brianna, ia tengah berjalan beriringan dengan dua bocah tengil yang tak lain ialah Aiden dan Bobby.

Tadi saat Brianna ingin pulang, ia dikejutkan dengan keduanya yang sudah berdiri anteng di luar kelas. Dan mengajaknya untuk mengikuti mereka kearah parkiran. Brianna bertanya untuk apa membawanya ke parkiran, keduanya menggeleng tak tahu. Mereka hanya di perintahkan oleh Albern untuk mengantar Brianna menuju parkiran. Brianna hanya mengangguk saja, tak ingin bertanya lebih lanjut lagi.

Sesampainya mereka di parkiran. Brianna berdiri di dekat tiang, mata teduhnya berkeliaran mencari sosok yang terus saja mencarinya sedari tadi. Tak menyadari bahwa Aiden dan Bobby pergi meninggalkannya sendirian setelah mendapat instruksi dari seseorang. Brianna menghela nafasnya, sepertinya memang mereka hanya mempermainkannya saja. Brianna berbalik arah bermaksud untuk pulang. Namun...

Dug

"Aduh... " ringisnya. Brianna mengusap dahinya yang baru saja terbentur sesuatu. Ia melihat kearah depan dan ternyata itu dada bidang seseorang.

Brianna mendongak "Albern..."gumamnya. Matanya menyipit karena terkena sinar matahari.

Albern tak menjawab. Tangannya terulur mengusap dahi Brianna dengan lembut "Masih sakit?"

Brianna menggeleng pelan.

"Lain kali hati-hati" Brianna hanya mengangguk saja. Padahal jelas-jelas Albern yang salah karena berdiri dibelakangnya.

"Al, untuk apa kamu menyuruhku kesini?" tanya Brianna to the point.

Albern tersenyum tipis, gadis ini rupanya tak suka basa basi persis sepertinya. "Hari ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat".

Brianna menaikan alisnya, kemana lagi pria ini mengajaknya pergi. "Kemana?"

Albern lagi-lagi tak menjawab ia malah meraih tangan mungil Brianna dalam genggamannya. Syukurnya Brianna tak menolak. Kemudian ia membawa Brianna ke arah mobil sport yang sudah terparkir indah di sana. Setelah itu membukakan pintu mobil, mempersilahkan Brianna untuk duduk di kursi penumpang di sebelahnya.

"Sebenarnya kita akan kemana Al?" tanya Brianna saat melihat Albern telah duduk di kursi kemudi.

"Kau akan tau nanti".

Albern mendekatkan diri pada Brianna hingga gadis itu sedikit tersentak karena wajah mereka cukup dekat. Albern menarik sabuk pengaman dan memasangkannya ditubuh Brianna. Perlakuan Albern cukup membuatnya merasa kesulitan dalam bernafas. Lagi-lagi Albern melakukan hal yang tak seharusnya ia lakukan padanya.

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang