[HHH] : 06. Dua Dini Hari

7.5K 726 125
                                    

Kalau lagi galau, kalian ngapain?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau lagi galau, kalian ngapain?

***

Jika bukan karena layar TV yang masih menyala, mungkin ruang depan akan terasa sangat gelap. Meski layar TV menampilkan tulisan game over karena Teted ketiduran, Raras tidak berminat untuk melanjutkannya atau ... mematikan TV sekalian.

Semua orang terlelap dengan posisi masing-masing; Nino terlelap di sofa yang bagian bawahnya menjadi sandaran duduk Raras saat ini, Teted dan Jaka berbaring bersebelahan beberapa langkah di sisi kanan Raras, Gilang memilih pulang pukul 12 malam tadi, dan Hagi tampak nyenyak di samping kiri Raras sambil memeluk guling.

Sementara itu, Raras duduk termenung di antara keremangan cahaya dari layar TV, memandangi roomchat-nya bersama Bhisma. Ada beberapa pesan dari Bhisma sejak pukul 8 malam tadi, yang hanya Raras baca dan tidak berminat untuk dibalas sama sekali. Hingga detik ini.

Bhisma Januar Nugraha:
Ras. Kamu baik-baik saja?

Bhisma Januar Nugraha:
Masih pusing?
Udah makan belum?
Minum obat?

Bhisma Januar Nugraha:
Mau aku beliin sesuatu?

Bhisma Januar Nugraha:
Udah tidur, ya? :")
Yaudah gapapa.
Sleep well, Sayang.
Get well soon, ya :*

Biasanya pesan-pesan manis mengandung banyak perhatian itu akan membuat Raras tidak berhenti tersenyum sepanjang malam. Jantungnya akan berdetak keras dan gelitik butterflies effect akan membuatnya kesulitan untuk terlelap. Namun, malam ini tidak.

Raras hanya bisa menatap pesan-pesan itu dengan sudut hati yang ... sakit. Seperti ada ribuan jarum menusuk-nusuknya tanpa henti. Dan, Raras sungguh kebingungan mengapa ia harus sekecewa ini hanya karena Bhisma ketiduran dan tidak datang nonton bersamanya.

Atau, hal lain yang mengusik Raras tadi yang membuatnya enggan membalas pesan-pesan Bhisma?

Membuat Raras lebih memilih untuk berbohong, mengatakan bahwa ia tidak enak badan agar bisa punya alasan tidak datang ke apartemen Bhisma tadi sore.

Raras hanya belum siap jika ia benar-benar datang tadi, yang ia dapat justru rasa kecewa yang lebih hebat.

Air mata Raras tanpa sengaja menetes di pipi kiri. Buru-buru Raras mengusapnya. Jangan sampai air matanya berakhir jatuh di telapak tangan Hagi yang meski memeluk guling, tapi tetap tersampir di atas pangkuannya.

Malam ini, kakak laki-laki Raras sedikit menyebalkan. Sifat manjanya kumat. Entah mengapa Hagi tiba-tiba merengek pada Raras, meminta untuk diusap-usap kepalanya sebelum tidur. Hagi memang punya kebiasaan seperti itu sejak kecil, tetapi mulai berkurang dan bisa teratasi saat laki-laki itu kuliah dan jauh dari rumah, jauh dari Mama. Dan, kebiasaan itu akan muncul sesekali jika Hagi benar-benar kelelahan, tetapi sulit untuk terlelap.

HURU-HARA HATI [BTS] ✓Where stories live. Discover now