19 - {𝐀 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐀𝐝𝐯𝐢𝐜𝐞}

Start from the beginning
                                    

"B-bolehkah Nee-san melatihku besok..?" Tanyaku lagi membuat Nee-san terdiam.

Apa perkataanmu salah? Mungkin karena aku menganggu waktu liburan. Oh tidak!

"J-jika Nee-san tidak mau, juga ti-"

"Wakatta. Besok pagi aku akan melatihmu."

Eh?

Nee-san mau melatihku?

Saking senangnya aku membungkuk hingga beberapa kali membuat Nee-san menegurku.

"Tidak perlu sampai seperti itu." Ucapnya membuatku senang bukan main. Akhirnya aku membungkuk untuk pergi beristirahat.

"Aku harus bertambah kuat!"

KAIGAKU POV END

***

(Y/n) menatap kepergian Kaigaku dalam diam dan kembali melamun.

"Melatih ya.. sepertinya bisa dicoba."

"Apa yang ingin kau lakukan, (Y/n)?"

"Kuro, aku bisa mengubah alur ceritanya bukan?"

"Tentu. Kau bahkan sudah mengubahnya sejak pertama kali kau lahir."

"Aku ingin membantu Kaigaku dalam menguasai teknik pernafasan petir. Apalagi dia hanya belum menguasai dasar-dasarnya saja. Sekaligus sedikit menasihatinya."

"Kau ingin Kaigaku tidak menjadi salah satu iblis bulan?"

"Iya."

"Baiklah.. tapi jika Kaigaku tetap menjadi iblis?"

"... Itu akan menjadi urusanku."

Keesokan paginya, (Y/n) datang ke kamar Kaigaku dan menyeretnya keluar dari kamar. Jigoro hanya bisa sweatdrop menatap kedua muridnya itu.

(Y/n) menyeret Kaigaku ke kolam ikan dan menceburkannya membuat mimpi indah Kaigaku harus hancur.

Kuro yang melihat tertawa terbahak-bahak melihat Kaigaku yang dengan tidak estetik diseret oleh (Y/n).

"Uakh! Ohok! Ohok!..."
Kaigaku terkejut dan langsung naik dari dalam kolam ikan. Matanya tak sengaja bertemu dengan (Y/n) yang menatapnya dengan aura membunuh.

"BUKANNYA AKU MENYURUHMU UNTUK BANGUN PAGI HUH?" Tanya (Y/n) penuh penekanan membuat Kaigaku kocar-kacir. Kuro hanya tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Kaigaku.

"Pftt, ternyata dia takut denganmu (Y/n) hahaha."

"Diam."

Kaigaku dengan cepat mengganti bajunya dan berjalan menuju lapangan yang biasanya Jigoro melatihnya.

Tak lama (Y/n) datang dan melipat kedua tangannya sambil menatap Kaigaku intens membuatnya berkeringat dingin.

"Siap?"

"Ha'i! A-aku siap Nee-san!" Ucap Kaigaku semangat.

"Wakatta. Aku sudah tau tentangmu dan Zenitsu lewat surat yang selalu dikirimkan oleh Shisou. Kau hanya belum bisa menguasai pernafasan petir bentuk pertama bukan?"

"Ha'i."

"Mungkin kau akan sedikit mengulang dari awal karena kau mempelajari dasar dari pernafasan petir."

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Where stories live. Discover now