[Extra part 3]Memilihmu adalah keputusanku.

165 41 1
                                    

Moshi-moshi disini tentang oneshot Alia dan Gempa. Bukan S2 ya, gomenasai tidak ada S2.👉👈

Setelah baca jangan lupa tinggalkan vote(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ💢)follow boleh kok, minta follback bilang ya;-)

Happy Reading〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜

.
.
.

Matahari baru saja bangkit dari ufuk timur, musim semi baru saja tiba di Jepang, menyambut kehangatan, dan rasa suka cita bagi siapapun yang menantikannya, bersamaan dengan kaika bunga sakura yang muncul pertama kali di Jepang.

Hal itu menjadi salah satu pelengkap kebahagian akan dua pasangan yang akan menjalin ikatan suci hari ini, berada di ruangan yang berbeda tak membuat keduanya tenang, rona merah selalu menghadiri pipi calon pengantin ketika mengingat beberapa jam lagi moment yang mereka nantikan akan berlangsung.

Gempa ada di salah satu ruangan yang sudah dipersiapkan, dengan setelan jas berwarna kuning keemasan dirinya nampak menawan bagi siapapun yang melihat dirinya, menghisap kopi di pagi hari sembari melihat ke arah jendela kota Tokyo yang begitu indah pada pergantian musim saat ini.

“Ah, aku gugup,” gumam Gempa pelan, dirinya masih tidak percaya hari ini akan datang begitu cepat.

“Kau sangat tampan Kak, aku yakin Kak Alia tidak akan bisa berpaling begitu melihat dirimu.” Solar yang tak sengaja mendengarkan gumaman sang kakak, memberikan semangat.

Adik Gempa tak jauh berbeda saat ini, dengan kemeja putih, dan setelan jas abu, ditambah dasi berwarna biru dongker berhasil menjadi perpaduan sempurna bagi si bungsu. Kacamata yang dia gunakan saat ini justru menjadi daya tarik sendiri akan pesona seorang Solar nanti.

Dirinya juga tak percaya sang kakak akan menikah saat ini, padahal dirinya ingat bahwa mereka masihlah anak kecil yang saling menyayangi, dia mendengus semangat, kini sang kakak ada dihadapannya dengan setelan jas pengantin. Kakaknya yang sudah siap memegang tanggung jawab seumur hidup bersama pujaan hatinya.

“Bagaimana kalau aku salah saat pengucapan nanti,” keluhnya.

“Bukan bagaimana, tapi harus bisa, percaya dirilah Kak.” Solar menepuk pundak sang kakak.

Gempa tersenyum mengangguk. “Benar juga, aku sudah menantikan ini sejak lama, apa yang aku perjuangkan selama ini harus terbayarkan,” semangatnya.

“Bagus sekali, kita harus pergi beberapa jam lagi. Pengantin pria datang lebih awal dibandingkan pengantin wanita. Aku ingin memeriksa tamu undangan dulu ya Kak, selama itu tenangkan dirimu,” pamit Solar.

Meninggalkan Gempa sendirian di ruangan itu, namun kini perasaan gundahnya terhapus, tujuannya saat ini adalah harus berhasil, dan ingin segera menemui Alia.

“Saat ini, dia pasti sangat cantik.” Gempa senyum sendiri membayangkan sang pujaan hati memakai pakaian pengantin untuk hari ini, untuk dirinya.

Di sisi lain Alia ada di ruangannya, para perias sudah menyelesaikan tugasnya beberapa menit lalu, dia menatap pantulan wajahnya dalam pantulan cermin di depannya, tak henti senyumnya terus mengembang.

Berbalut gaun berwarna coklat keemasan yang sepasang dengan Gempa, keduanya akan menjadi raja, dan ratu untuk hari ini, manik-manik yang terpasang di seluruh gaun, dengan model lengan panjang mampu membuat Alia bahkan tak bisa mengenali dirinya sendiri.

Namun sejenak pandangannya menunduk, semua terjadi begitu cepat, namun tentu saja perjuangannya bersama Gempa tidak secepat itu, banyak hal yang sudah mereka lalui bersama, dan dirinya tidak percaya bahwa hari ini akan datang.

You Always Mine, Edrea.(END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें