[ 14 ] Halcyon • Empat belas

950 165 51
                                    

| Brothership " Familyship " Friendship|


YANG JUNGWON ENHYPEN

•••

ketik 1 kalo kalian kangen halcyon

•••

Siang ini dibelakang gedung sekolah, Juan berdiri menunduk tidak berani menatap langsung bola mata sosok lawan bicaranya. Juan terpaksa ikut saat diseret oleh tiga orang asing. Sungguh menyesal karena memilih berpisah dengan Riki dan Haruto sewaktu ingin ke kantin. Namun mau bagaimana lagi, dirinya sudah berdiri ditempat ini sekarang.

“Kalau ada yang ngomong tuh liat mukanya, lo nunduk mulu mau liatin cacing?”

“Apa gue bilang Ja, beneran cupu kalau nggak ada antek-anteknya. Apalagi si Aska noh, masih dendam gue.”

Mendengar nama kakaknya disebut, Juan mengangkat kepalanya. “Maksud kakak apa ya?” ucapnya masih berusaha menjaga sopan santun.

Raja tertawa mengejek ketika Juan mulai berani bicara. Ya, memang inilah yang dia inginkan. Salah satu tangannya mengambil bungkus rokok dan korek api yang ia simpan di saku celana.

Menyulut rokok tadi sejenak sebelum kembali menatap Juan. Tinggi badan mereka sangat kontras, dimana Juan hanya sebahu Raja.

“Lo tau? Aska yang selalu lo banggain itu pernah remukin kaki gue anjing!”

Bohong bila Juan tidak terkejut, selama ini dia mengenal kedua kakaknya sebagai sosok panutan karena selalu mengajarkan hal baik padanya.

“Mana buktinya?”

Raja mendorong kuat tubuh Juan hingga anak itu jatuh terduduk sembari meringis. Tentu saja pantatnya terasa sakit, ditambah banyak kerikil.

“LIAT!” Raja menarik celananya, menunjukkan bekas jahitan membuat Juan menelan ludahnya susah payah.

“Dua tahun gue depresi, kehilangan cita-cita gue cuma karena Aska sialan itu!”

“Gara-gara dia gue harus berhenti sekolah, lo pikir enak?” lanjut Raja, entah mengapa detik itu juga dirinya ingin meluapkan segala amarah yang ia punya. Seminggu, Raja hanya memandangi Juan dari jauh membuat rasa benci kian mendekam didalam hatinya. Semua kenangan buruk berputar diotaknya ketika melihat Juan tertawa bahagia bersama Aska dan Hesa.

Terlalu sakit ketika sedari kecil orang tua sudah menaruh harapan padanya namun harus pupus karena satu manusia egois. Raja ingat, sangat ingat. Malam dimana dia harus berteriak kesakitan bahkan memohon ampun tetapi Aska seakan tuli.

“Nggak mungkin Abang kaya gitu, Bang Aska orang baik.”

Raja tersenyum miring manatap Juan yang sudah berdiri, “heh bocah, jangan karena dia baik ke lo. Lo jadi mikir dia nggak pernah ngerusak mimpi orang. Di dunia nggak ada orang baik.”

“Mungkin aja Bang Aska nggak berniat ngelakuin itu, lagian semua manusia punya kesempatan buat berubah.”

“Udah gue duga, manusia selalu membela siapaun orang terdekatnya. Lo harus ngerti Juan, dunia nggak sebaik itu──”

Halcyon [ RE-PUBLISH ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt