[ 01 ] Halcyon • Satu

4.7K 363 33
                                    

| Brothership " Familyship " Friendship|

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| Brothership " Familyship " Friendship|

YANG JUNGWON ENHYPEN
••

Tubuh kecil dan pendek itu terus bekerja setiap saat seperti tidak ada waktu sekedar untuk mendudukkan diri dikursi. Sejak pagi dia sudah sibuk membersihkan seisi rumah seperti menyapu lantai dan mencuci pakaian kotor.

Jika diperhatikan lebih seksama, tangan itu terlalu kecil dan ringkih ketika harus memeras air dari pakaian yang sudah direndam selama tiga puluh menit. Badannya semakin kurus sehingga beberapa pakaiannya menjadi longgar saat dipakai.

Tidak peduli terik matahari semakin membakar kulit putihnya, sebab dia harus membantu meringankan beban Ibu nya. Apalagi wanita yang telah merawatnya sejak sepuluh tahun lalu itu sedang sakit, jadi hari ini dirinya berniat bekerja lebih giat agar semua pekerjaan segera tuntas.

Namanya adalah Juan, anak kecil dengan rupa tampan namun manis sekaligus. Tiap kali dia tersenyum akan timbul cacat dipipi tembamnya tapi justru itulah yang menambah kesan manis terhadap anak bernama Juan ini.

"Sayang ayo istirahat sebentar sekalian makan," dari arah pintu keluar sosok wanita berusia 30 tahun berbalut baju tebal agar tidak kedinginan.

"Ibu kenapa keluar?" Juan meraih gayung berisi air kemudian membilas tangannya yang penuh busa sabun.

"Jemur bajunya dilanjut nanti aja ya? sekarang kamu makan dulu," sesampainya Juan di dekat pintu ia bisa melihat jika wajah sang Ibu yang bernama Ratna begitu pucat pasi.

"Arvel belum laper tau, Bu. Nah, sekarang Ibu istirahat atau Ibu mau minum?" Juan membawa tubuh lemah Ratna menuju satu-satunya kamar yang ada di rumah itu.

"Iya-iya, tapi janji dulu kamu harus makan. Ibu tau perut kamu udah bunyi dari tadi."

Netra Juan menatap di atas kursi plastik ada sepiring nasi dengan sepotong tempe dan tahu goreng. Dirinya tersenyum, beranjak dari posisi untuk mencari sesuatu di meja dapur. Setelah mendapatkannya dia membawa piring dan sebungkus kecap yang ia dapatkan tadi. "Ayo Ibu belum minum obat 'kan?" Masih dengan wajah tersenyum Juan mendorong piring nasi itu pada Ratna. Tentu saja Juan tidak lupa jikalau Ratna harus minum obat tiga kali sehari.

"Itu buat kamu bukan Ibu, kamu nggak denger tadi Ibu bilang apa?" Ratna jelas dibuat sedih sekaligus kesal sebab Juan itu sering mengalah padahal di usianya yang masih tiga belas tahun seharusnya Juan tumbuh dengan makanan sehat dan bergizi secara teratur.

"Ibu nggak inget tadi pagi Arvel udah makan?"

"Iya, makan kerupuk di campur kecap! itu bukan makan namanya Arvel kalo belum keisi nasi. Kamu jangan bandel nak, lihat badan kamu kecil begini. Ibu sedih liatnya, sayang," wanita itu berujar lirih seiring rasa bersalah yang kembali hadir.

Juan terkikik lalu mulai menuangkan kecap secara melingkar dan ia aduk agar merata. "Sama mendoan, tadi pagi aku makan itu juga. Dikasih tetangga."

Halcyon [ RE-PUBLISH ]Where stories live. Discover now