33

331 61 6
                                    

Kami menyelesaikan tawa dengan senyum hangat. Kupikir mungkin hanya saat ini saja. Nanti setelah aku berkumpul kembali dengan anak slytherin yang lain pasti mereka kembali lagi menatap sinis.

Yah lagipula memang itu sifat slytherin bukan? Apapun yang mereka lakukan pasti dipandang curiga, yah kecuali Kristein.

Kan dia kemana-mana selalu bersama griffindor.

"Jadi?" aku bertanya.

"Dia sudah terbang bersama Buckbeak" Pottah menjawab.

Tapi Weasley ini malah menatapku sendu. Apa-apaan dia?

"Sirius Black mati menyusul Buckbeak?"

Sudah kuduga dia bodoh.

Aku bersama Pottah dan Granger hanya bisa menghela nafas pasrah.

Pottah yang tidak tahan lagi menjelaskan semuanya pada Weasley. Sekalian aku ikut mendengarkan.

Menarik sekali. Mereka berdua membebaskan hippogrif itu dengan bantuan pak tua ya.

Pak tua itu bagaimana dia tau sih? Apa ilmu dia itu termasuk misteri dunia?

Sepertinya aku harus berguru pad-

Ah tidak, bercanda Merlin, tolong ini sakit!

Merlin itu sensian ya? Padahal aku hanya kepikiran sedikit saja. Tapi dia membuat jantungku sakit.

"Em Arlynx?" Pottah memanggil dengan ragu.

"Ya?" aku yang bingung menatap dia lalu menaikkan sebelah alis.

"Sirius bilang kita bisa hidup bersama, tentu dengan izinmu"

Aku menatapnya. Dia sungguh-sungguh ingin tinggal bersama ayah. Yah lagipula aku juga tau bagaimana sifat kerabat Pottah itu, tapi tidak!

"Jika si Peter itu tertangkap dan tuduhan kejahatan ayahku dicabut baru itu bisa terjadi Pottah,

Tapi sekarang ayahku akan hidup sebagai buronan" aku berhenti sejenak memperhatikan ekspresi mereka bertiga.

Jelas mereka sangat penasaran dengan kelanjutannya.

"Dan kau, Harry Pottah anak laki-laki yang melenyapkan si Voldy sudah pasti akan menjadi sorotan apapun yang kau lakukan.

Jadi, kurasa itu tidak mungkin"

Kataku dengan diakhiri senyum miris.

Maaf saja selain alasan diatas, aku juga belum banyak menghabiskan waktu dengan ayahku. Jika kau ikut bergabung kasian dia nanti akan merasa tidak adil, itu juga jika dia bisa berpikir.

Kembali lagi, si Pottah menunduk dan berwajah murung lalu Granger mengusap-usap bahu nya menghibur.

"Maaf membuat harapanmu hancur Pottah, tapi kupikir jika beberapa hari di musim panas tak apa" kataku dengan senyum tulus.

Kasian juga sih dia. Begini-begini aku berperikemanusiaan ya.

Lalu si Pottah mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar. Membuat kedua temannya ikut tersenyum.

Aku mengisi kembali gelas mereka dengan teh baru membuat mereka rilex.

Apollo datang menghampiriku lalu memanjat tubuhku dan duduk di pundak.

Granger yang melihat itu tampak berbinar sedangkan dua orang yang lain tampak terheran.

[Master, Agen Ganda yang master maksud itu dia membuat pengumuman pada anak slytherin yang memberitahukan mereka jika Moony itu werewolf]

Aku menghela nafas.

Aku tau cepat atau lambat akan terungkap. Tapi ini terlalu lambat. Liburan sudah didepan mata dan itu baru terungkap yasudah.

Aku hanya menganggukan kepala.

"Sepertinya sudah larut, aku akan kembali ke asrama. Semoga cepat sembuh Weasley" kataku dengan senyum lalu pergi dari hospital wings tak tau respon apa yang mereka beri.

Aku ingin menyegarkan pikiran. Berhubung malam ini terlihat cerah, aku ingin ke menara astronomi.

Aku sudah berkali-kali mencoba kesana, tapi selalu berakhir kembali karena anak tahun pertama ravenclaw yang menangis itu.

Semoga saja sekarang tak ada.

"Hiks"

Merlin!

Aku hanya bisa berwajah datar saking kesalnya.





Voment🔥
Sorry yeu gaes, kemaren ada acara liwetan😂🙏

Sirius Son ɪɪɪ (end) Where stories live. Discover now