#51. 민윤기

531 57 5
                                    

Michan bangun pagi sekali dan pergi kedapur untuk mencari segelas air dingin, sambil menikmati pemandangan yang indah dari balkon apartemen merah itu.

"Sendirian aja " Kata Seokjin yang tiba-tiba datang langsung membuyarkan lamunannya.

"Kau bangun sangat pagi Oppa" Michan tesenyum menyambut kedatangan Seokjin, setelah itu kembali memandang kearah balkon.

"Aku selalu bangun pagi, apa Yoongi belum bangun ?" Seokjin lanjut melangkah kedapur untuk mencari minum.

"Belum, sepertinya dia sangat kelelahan" Michan ikut melangkah kedapur.

"Apa kalian melakukan hal lain setelah pesta ?" Seokjin tersenyum penuh arti, sambil menawarkan segelas kopi.

"Oppa !!" Pekik Michan malu, mana mungkin hal seperti itu menjadi topik pembicaraan kepada teman pria.

Menikmati segelas kopi masing-masing, Seokjin mengajak Michan duduk santai dibalkon sambil menikmati udara pagi yang begitu segar.

"Apa Yoongi baik padamu ?" Tanya Seokjin memecah keheningan yang cukup lama berlalu diantara mereka.

"Yoongi pria yang baik, hanya saja dia juga pria yang sibuk" Michan tersenyum miris dan kembali menyeruput kopinya.

Seokjin mengerti apa yang dirasakan gadis itu, dibanding dirinya memang Yoongi lebih memiliki banyak pekerjaan, karena pria pucat itu juga seorang produser dan penulis lagu.

"Michan ~~ Kau boleh hubungi aku bila sedang kesulitan, aku mungkin tidak sesibuk Yoongi" Kata Seokjin sambil tersenyum memandangi Michan.

Michan menatap Seokjin heran, dan setelah itu membalas senyum segaris, dirinya hanya mengangguk pelan setelah itu kembali memandang kedepan untuk kembali menikmati suasana pagi yang indah.

~ Disaat yang sama ~

Yoongi memperhatikan dua orang yang terlihat begitu dekat dari lantai 2, dirinya ingin sekali bergegas turun kesana menghampiri Seokjin dan juga kekasihnya, tapi langkah kaki pria pucat itu terhenti kala melihat Michan yang tersenyum sambil memandang Seokjin.

"Padahal sudah aku katakan dengan jelas agar tidak terlalu dekat dengan Jin Hyung" Gumam Yoongi masih tetap diam ditempatnya.

Michan dan Seokjin memang hanya duduk dan saling menikmati kopi masing-masing, tidak duduk berdekatan dan hanya mengobrol sesekali, tapi entah kenapa rasanya Yoongi sangat terganggu dengan pemandangan itu.

Yoongi kembali ke kamarnya, bergegas mandi dan bersiap, hari ini dirinya ada janji dengan DoggPd untuk merampungkan sebuah lagu, dan dirinya berniat mengantar pulang Michan terlebih dahulu.

"Wah kau sudah mandi" Seru Michan saat masuk kedalam kamar dan mendapati Yoongi sedang bersiap mengeringkan rambut.

"Aku ada janji siang ini dikantor" Kata Yoongi mulai sibuk sendiri.

"Sini aku bantu" Michan langsung mendekat dan mengambil hairdry ditangan Yoongi "Yoongi..." Ucap Michan pelan hampir tertutup suara nyaring hairdry.

"Mm...." Gumam Yoongi singkat sambil mempehatikan sosok gadis itu kaca yang ada dihadapanya.

"Apa hubungan kita ini nyata ?" Tanya Michan datar sambil terus melanjutkan aktifitasnya.

"Apa maksudmu ?" Tanya Yoongi sambil mengerutkan keningnya.

"Memiliki pacar seorang idol terkenal masih sebuah mimpi bagiku" Perkataan Michan sukses membuat Yoongi menahan tangan gadis itu dan berdiri menghadap Michan.

"Michan, apa ada yang membuatmu sulit ?" Terlihat Yoongi panik sendiri dengan pernyataan Michan yang tidak mendasar menurut pria pucat itu.

"Tidak ada" Ucap Michan dan terdiam sesaat, "Aku hanya merasa tidak pantas berada disisimu" Kata Michan sambil membelai surai Yoongi yang masih setengah basah.

"Jangan katakan itu, terlepas dari pekerjaan, aku hanya pria biasa yang bernama Min Yoongi..." Yoongi mengambil hairdry dari tangan Michan, meletakanya dilantai dan mengengam kedua tangan kecil itu erat.

"... Maaf kalau kita tidak bisa berkencan dengan normal, maaf bila aku sering menghilang, maaf karena pekerjaanku membuat kau terus menunggu..." Yoongi berhenti sejenak untuk menelan ludahnya kasar.

"... Sungguh hanya kau yang bisa membuatku merasa normal dan mengembalikan kewarasanku, kau pantas berada disisiku Michan" Kata Yoongi dengan suara berat yang mulai bergetar dan tatapanya yang tidak lepas dari wajah Michan.

Michan tersenyum, tapi matanya dipenuhi genangan air mata yang perlahan-lahan mulai menetes, jelas itu membuat Yoongi menjadi panik.

"Mendengar kata-katamu membuat hatiku senang" Michan mulai menghampus air mata diwajahnya dan berusaha tersenyum menatap lembut kearah Yoongi.

"Salanghae Min Yoongi" 

Michan membelai wajah Yoongi dan terus mempertahankan senyumnya, Yoongi langsung memeluk Michan erat dan hangat, seakan-akan tidak ada yang dapat memisahkan mereka.

***

Melangkah memasuki ruang dengan label CEO, Michan datang untuk mendiskusikan hal penting kepada pemilik dari studio tempat dirinya bekerja.

"Oh hai Michan, silakan masuk dan duduk" Kata Tn.Park ramah dan ikut duduk disofa tepat dihadapan Michan.

Michan meletakan map biru di atas meja "Sungguh saya berterima kasih karena Hwejang-Nim menawarkan kesempatan ini untukku..."

Michan terdiam seperti sedang memikirkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan.

"... mungkin ini terdengar kurang sopan, tapi apa bisa Hwejang-Nim dengarkan aku dulu ?" Tanya Michan dengan hati-hati. kepada Tn.Park.

Tn.Park yang merasa ada sesuatu yang sangat serius yang akan disampaikan Michan, dan mulai menegapkan punggungnya sambil duduk sedikit maju sambil berkata  "Baiklah, coba katakan apa yang ingin kau lakukan.".

Sekitar 30 menit berbincang dengan Tn.Park Michan keluar dengan perasaan sedikit lega bercampur sedih, dirinya tidak benar-benar yakin apakah hal yang dilakukanya ini sudah benar.

"Michan ada paket untukmu" Kata Nari yang tiba-tiba saat Michan baru saja sampai diruang  kerjanya.

"Dari siapa ?" Tanya Michan bingung sambil menerima barang itu dari Nari

"Entah lah, kurir hanya tau kalau kado ini untukmu, ada sama Choi Soo Min diatasnya" Tunjuk Nari diatas kotak hitam itu.

Michan membuka pita yang menutupi kotak hitam itu, matanya membulat karena sangat terkejud dengan isi paket yang dia terima, bahkan Nari dibuat berteriak histeris saat sukses mengintip.

Sedikit menghiraukan isi dari kotak itu, matanya tertuju pada surat yang tertempel ditutup kotak, Michan langsung mengambil surat itu dan menutup kembali kotak karena baunya yang sangat menyengat.

"Siapa orang gila yang mengirim hal menjijikan seperti itu" Komentar Nari yang sudah berada jauh disudut ruangan karena merasa jijik.

Mengabaikan Nari, Michan langsung membuka surat dan membacanya, terdapat sebuah foto juga didalam surat itu yang membuat mata Michan membulat kaget.

Jantungnya berdebar sangat kencang saat sedang membaca isi surat itu, Michan tidak menyangka sama sekali dengan isi yang tertulis didalam surat.

Nari yang penasaran mulai mendekat dan berusaha mengintip isi surat yang sedang dibaca Michan, tapi gadis galak itu langsung melipat surat dan foto di tanganya dengan cepat sambil meremasknya erat.

"Aku akan turun membuang ini dulu" Ucap Michan dengan raut wajah tidak biasa, terlihat jelas raut kemarahan  dan mata yang memerah hingga membuat Nari tidak mampu berkomentar apa-apa.

Apa ada yang bisa menebak Michan bicara apa dengan CEOnya ?

Jangan lupa Follow dan Vote ceritanya yaa...
Selamat Membaca

Satisfy Friends || Min Yoon Gi  [ 민윤기 ]Where stories live. Discover now