#26. 민윤기

648 71 1
                                    

Yoongi masuk kehalaman rumah yang tidak begitu luas di ikuti JK dibelakang, suasana disana tidak bisa dibilang sepi karena terlihat beberapa bapak-bapak yang sedang duduk minum sambil mengobrol dan ibu-ibu yang mempersiapkan makanan.

"Hallo nak, kau cari siapa ?" Tanya seorang ibu paru baya saat Yoongi masuk kedalam halaman rumah.

"Saya mencari Michan ?" Kata Yoongi sopan.

"Michan ??" Ibu itu terdiam sejenak dan mulai tersenyum "Maksudnya Soomin, kau temanya dari Seoul ya ?" Kata ibu itu ramah.

Yoongi mengangguk dan membukuk sopan, Ibu itu mengajaknya dan JK yang mengekor di belakang untuk masuk kedalam rumah.

"Tolong bujuk Soomin makan, sejak siang anak itu bahkan belum minum sama sekali" Ibu itu mengatakan kecemasanya kepada Yoongi dan juga JK "Soobin katanya baru akan datang lusa, saya kawatir kalau anak itu akan sakit" Melanjutkan perkataanya ibu itu mengajak kedua teman Michan masuk kedalam rumah.

Yoongi melihat seorang gadis sedang mengenakan pakaian berkabung duduk sambil mematung menatap lurus kedepan, wajahnya pucat bahkan bibirnya terlihat pecah-pecah, tidak ada reaksi apapun dari gadis itu saat Yoongi dan JK masuk untuk memberi salam terakhir kepada mendiang.

"Hyung, kondisi Noona mengerikan sekali, dia bahkan tidak menyadari kehadiran kita" Kata JK berbisik kepada Yoongi.

Yoongi duduk diam menatap tatapan kosong gadis itu, dan perlahan menyentuh tangan Michan yang tegeletak bebas diatas pahanya "Michan... apa kau mendengarku ?" Tanya Yoongi pelan.

Michan melihat kearah Yoongi tanpa ekpresi, air matanya mengenang kembali, membuat Yoongi sedikit kawatir, dia langsung menyuruh JK untuk mengambil air minum untuk Michan.

"Michan, minumlah" Kata Yoongi lembut sambil memberikanya gelas, "Nenekmu tidak akan bisa pergi dengan tenang bila melihat cucunya seperti ini" Kata Yoongi mencoba membujuk Michan.

Walau gadis itu menerima gelas yang diberikan, tak ada sedikitpun niat terlihat darinya untuk meminum, Michan masih terpaku hening sambil meneteskan air mata.

Yoongi hanya mengeleng bersama dengan JK, pria pucat itu benar-benar tidak tau bagaiman acara menghibur dan membujuk seseorang dalam kondisi seperti ini, bahkan Jungkook hanya bisa duduk diam disamping Michan sambil mengelus punggung gadis itu, berharap bisa sedikit mengurangi rasa sedihnya.

Setelah lama diam Yoongi akhirnya frustasi sendiri, kalau tidak ada sama sekali perubahan, seharusnya dia tak perlu berada disini gemulat dalam pikirnya, mungkin terdengar kasar Yoongi memanggil nama Michan berkali-kali dengan keras sambil mengguncang tubuh gadis itu, berharap kesadaranya cepat pulih.

"Kenapa kalian disini ?" Tanya Michan setelah cukup sadar, sepertinya cara Yoongi berhasil membuat kewarasan gadis itu kembali.

"Aku mencemaskanmu" Kata Yoongi spontan "Soobin mencemaskamu juga, katanya kau akan merasa bersalah dan menyiksa dirimu sendiri" Yoongi melanjutkan kata-katanya dengan sedikit penekanan.

Michan tertunduk sambil bergumam "Ini salahku, kalau saja aku datang lebih cepat, aku bisa membawanya kerumah sakit dan menyelamatkanya" Kata gadis itu penuh pilu.

"Tidak, ini bukan salahmu Michan" Yoongi mengangkat dagu gadis itu hingga kedua netra mereka bertemu,

"Hidup dan mati seseorang itu sudah ada yang mengatur, kau tidak perlu merasa bersalah dengan kematian nenekmu, bisa saja ini jalan terbaik agar beliau tidak lagi merasakan sakit" Kata Yoongi dengan tatapan tajamnya sambil membelai lembut wajah Michan, menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah lesu gadis dihadapanya.

Setelah itu Michan kembali menangis sejadi-jadinya, dan dengan perlahan Yoongi memeluk gadis itu dan berusaha menengkanya.

Sebenarnya sejak Michan datangan dia sama sekali belum menangis, terlalu banyak urusan dan kesibukan yang menghampirinya, barulah setelah hari mulai gelap gadis itu duduk memandangi foto neneknya dengan segala kepiluanya, sedangkan para tetangga membiarkan gadis itu menemani neneknya untuk yang terakhir kali.

Satisfy Friends || Min Yoon Gi  [ 민윤기 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang